Kota Tasikmalaya, (BR.NET).-Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 11 melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat yang bertempat di Desa Selasari, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran sebagai salah satu perwujudan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Maya pusvita ketua kelompok KKN 11, mengatakan kepada bandungraya.net melalui telephon selilernya. Dilatarbelakangi dengan adanya permasalahan sampah akibat kurangnya kesadaran masyarakat terhadap dampak yang ditimbulkan dan kurangnya pemahaman terkait pengelolaan sampah yang tepat. Sehingga, topik kesehatan lingkungan menjadi urgensi dalam permasalahan KKN ini. Desa Selasari merupakan salah satu desa wisata yang mana aspek kebersihan dan kerapihan menjadi faktor penting yang dapat meningkatkan pengalaman serta kenyamanan pengunjung. Dalam tugasnya, kelompok 11 Universitas Siliwangi melaksanakan 1 program kerja utama dan 2 pendukung sebagai langkah dalam mengatasi permasalahan sampah di Desa Selasari.
Dikatakan Maya REPEMBAS atau “Revitalisasi dan Pembentukan Bank Sampah” merupakan program kerja utama berupa kegiatan pengaktifan kembali bank sampah di setiap dusun yang telah memiliki bank sampah namun tidak berjalan dan membentuk bank sampah di setiap dusun yang belum memiliki bank sampah sama sekali. Dengan adanya bank sampah, diharapkan masyarakat dapat memilah sampah dari rumah sehingga dapat menabung sampah dan mengelolanya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
Program REPEMBAS ini melibatkan seluruh lapisan masyarakat dan perangkat desa. Telah dilaksanakan dengan rangkaian kegiatan yang meliputi, acara pembukaan, kegiatan roadshow sosialisasi bank sampah di 7 dusun sekaligus membentuk kepengurusan bank sampah, monitoring di 7 dusun guna melihat progres dari setiap bank sampah dan ditutup dengan acara peresmian.
Udin Kades Selasari kecamatan Parigi Kab Pangandaran, dirinya ber terima kasih kepada mahasiswa KKN yang telah melanjutkan program desa untuk membentuk bank sampah di setiap Dusun di Desa Selasari.” Ujar Kepala Desa Selasari pada saat acara peresmian REPEMBAS. (16/7)
Kemudian, KKN 11 Unsil melaksanakan kegiatan ” Sekolah Alam” yang dilaksanakan di SDN 1 Selasari sebagai program kerja pendukung yang bertujuan untuk mengenalkan pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan sejak dini kepada anak-anak tingkat SD. Selain itu, dalam pelaksanaannya, sekolah alam ini mengenalkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA), dan mengenalkan LEBON sebagai salah satu kesenian khas Desa Selasari.
Kegiatan ini, menuai respon positif dari anak-anak dan tenaga pendidik di SDN 1 Selasari. “Kami sangat terbantu dengan adanya sekolah alam. Semoga setelah adek-adek selesai KKN, kami dapat melanjutkan serta mengembangkan kegiatan tersebut dan semoga kepala desa bisa memprogramkan kegiatan ini untuk pengembangan ilmu pengetahuan langsung dari alam” Ujar Kepala Sekolah SDN 1 Selasari dalam sambutannya pada acara pelepasan KKN. (20/7/ 20224
Terakhir, sebagai inovasi pengelolaan sampah organik berbasis masyarakat, KKN 11 Unsil melibatkan KWT dan Kelompok Tani Dusun Cikawung mengadakan “Sosialisasi Pembuatan Ember Komposter dan Pupuk Organik Cair (POC) sebagi Upaya pengelolaan Sampah Organik Rumah Tangga”. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Penyuluh Pertanian Lapangan sebagi pemateri. Kegiatan ini dilakukan dengan harapan, masyarakat dapat mengelola sampah organik untuk dijadikan pupuk sehingga para petani dapat memanfaatkan sampah rumah tangga yang dihasilkan menjadi pupuk yang dapat membantu pertanian masyarakat tetap produktif.
KKN 11 Unsil mengharapkan program kerja yang diinisiasi dapat dilaksanakan berkelanjutan. Sehingga, masyarakat secara mandiri dan produktif dapat mengelola sampah dengan tepat agar memberi kebermanfaatan bagi lingkungan dan masyarakat Desa Selasari. (ODENG)
Discussion about this post