Sumedang (BR.NET).- Pemkab Kabupaten Sumedang lolos ke tahap wawancara Daring dalam penilaian Bhumandala Award 2024 Kategori Nama Rupabumi Kabupaten/Kota.
Wawancara dilaksanakan di Command Center Sumedang, Pusat Pemerintahan (PPS) Sumedang, Rabu, 9 Oktober 2024.
Juri tahap wawancara terdiri dari Dirjen Penataan Batas Wilayah dan Nama Rupabumi Khafid, Ketua Tim Penyelenggara Rupa Bumi Harry Ferdiansyah, Guru Besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember,m Prof. Bangun Muljo Sukojo dan Pakar Toponimi Titik Supatwati.
Kabupaten Sumedang berhasil masuk lima besar finalis dalam kategori Kabupaten, bersaing dengan Cianjur, Magelang, Lebak dan Kudus. Masing-masing pemerintah daerah dinilai telah efektif dalam pengelolaan dan pemanfaatan data serta informasi geospasial.
“Kami sudah mempresentasikan berbagai program dan berdiskusi dengan para juri. Kami berharap Kabupaten Sumedang dapat meraih juara tingkat nasional dalam penamaan rupabumi ini,” ujar Sekda Kabupaten Sumedang, Tuti Ruswati.
Sekda mengungkapkan rasa syukur dan bangganya atas pencapaian tersebut.
“Ini bentuk komitmen pemerintah daerah untuk terus meningkatkan kualitas pengelolaan data geospasial guna mendukung pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Sumedang,” katanya.
Lebih lanjut Tuti menyampaikan beberapa hal yang perlu ditindaklanjuti, termasuk penertiban penamaan rupabumi di Kabupaten Sumedang.
“Masih banyak nama-nama yang perlu ditertibkan, seperti nama twin tunnel (Cisumdawu) dan nama perumahan, yang harus disesuaikan dengan kaidah nama rupabumi dan Peraturan Daerah (Perda) Sistem Penamaan Berbasis Spasial (SPBS). Meskipun kita sudah memiliki Perda SPBS. Implementasinya di masyarakat masih perlu ditingkatkan, terutama dalam penamaan fasilitas pendidikan, kesehatan, jalan, dan lain-lain,” ujarnya
Tuti juga menjelaskan target Kabupaten Sumedang untuk tahun 2025, yaitu meng_update_ data minimal 100 nama rupabumi per desa yang berarti akan ada sekitar 27.700 data yang harus diperbarui dan diverifikasi.
“Kami berharap aplikasi SINAR dari BIG dapat memberikan feedback yang lebih baik sehingga kita bisa mengintegrasikan sistem informasi geospasial yang sudah kita miliki. Jika data ini bisa terintegrasi, akan lebih komprehensif dan bermanfaat bagi masyarakat,” tambahnya.
Penghargaan Bhumandala Nama Rupabumi adalah ajang tahunan yang diselenggarakan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) untuk memberikan apresiasi kepada daerah yang berhasil mengembangkan sistem informasi geospasial secara optimal. (Gani)
Discussion about this post