KAB. BANDUNG ( BR. NET ) Bupati Bandung Dadang Supriatna mengungkapkan bahwa Kabupaten Bandung adalah sebuah mutiara yang tersimpan, sehingga banyak potensi yang belum tergali semuanya.
Bupati Dadang Supriatna mengetahui potensi Kabupaten Bandung itu setelah sebelumnya, ia menjabat Kepala Desa Tegalluar sejak 1998 kemudian menjadi Ketua KNPI Kabupaten Bandung. Sehingga untuk menggali potensi Kabupaten Bandung harus ada upaya untuk mendobrak dan melakukan perubahan-perubahan.
“Kami sudah melakukannya,” kata Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna dalam keterangannya, Minggu (29/12/2024) ini.
Pada jabatan Bupati Bandung periode pertama, Kang DS sudah melakukan gerakan-gerakan melalui visi misi serta inovasi yang dilakukan sehingga berdampak multiplier effect.
“Itu dilaksanakan melalui konsep teori politik pemerintahan dan teori akademisi yang dibarengi dengan pemahaman Al Qur’an, dan dilaksanakannya dengan tulus dan ikhlas,” ujarnya.
Kang DS juga mengaku dalam melaksanakan tugas menjadi orang nomor satu di Kabupaten Bandung secara jujur tidak berpikir piagam penghargaan. Ia senantiasa tulus saja bekerja sesuai dengan visi misi Kabupaten Bandung.
“Kita fokus kerja, dan adapun dampak adanya penghargaan itu adalah hasil dari sebuah proses yang sangat dirasakan. Ini fakta selama 3,5 tahun saya memimpin,” katanya.
Ia menyebutkan selama kepemimpinannya di Kabupaten Bandung, tentunya ada yang membanggakan terkait dengan perbaikan dalam karakter dan akhlak masyarakat kembali kepada Khittahnya, sesuai dengan adat dan budaya Sunda.
“Kita berusaha untuk memperbaiki karakter dan akhlaknya, mulai dari melaksanakan pesantren kilat yang diikuti oleh para ASN (Aparatur Sipil Negara) di lingkungan Pemkab Bandung,” Tutur Bupati.
Kang DS pun berusaha untuk melakukan peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia), berkaitan dengan indikator kesehatan dan daya beli masyarakat Kabupaten Bandung. Indikator tersebut berpengaruh terhadap IPM (Indeks Pembangunan Manusia) Kabupaten Bandung.
“Alhamdulillah indeks kesehatan kita meningkat. Lama harapan hidupnya juga sudah mencapai 74,27 tahun. Kenapa ini meningkat karena ada pelaksanaan dan karya nyata yang sudah dilaksanakan, di antaranya memperbaiki 28.000 rumah tidak layak huni menjadi layak huni dalam waktu 3,5 tahun,” Ungkap Kang DS.
Selain memperhatikan perbaikan rumahnya, lanjut Kang DS, pemerintah juga memperhatikan kebutuhan air minum yang biasa dikonsumsi masyarakat dengan kualitas air layak minum. Selanjutnya, memperhatikan kondisi lingkungan, terutama dalam pengelolaan sampah.
“Selanjutnya, baru sarana kesehatan dan UHC (Universal Health Coverage) kita sudah 99,57 persen. Artinya dari 3,7 juta jiwa penduduk Kabupaten Bandung, sekitar 3,5 juta jiwa sudah memiliki sarana dan fasilitas kesehatan,” katanya.
Kang DS mengungkapkan setelah terpilih kembali jadi Bupati Bandung pada 27 November 2024 untuk kepemimpinan 2024-2029 mendatang, tentunya akan melanjutkan 13 program unggulan di kepemimpinan lima tahun mendatang.
“Program kita kedepan lebih cenderung bagaimana percepatan pertumbuhan ekonomi, sehingga kita berencana untuk menciptakan 50.000 wirausaha muda dan lapangan kerja. Insya Allah 100 hari kerja akan kita realisasikan, karena kita sudah memprogramkan dan menganggarkan,” ulasnya.
Bupati Bedas ini berharap ekonomi masyarakat maupun tarap hidup masyarakat meningkat, sehingga akan tercipta entrepreneur-entrepreneur baru dan insya Allah tidak lupa terhadap kewajiban zakat mall-nya.
“Kalau ini sudah dilakukan, saya kira ini tidak akan sulit bagaimana untuk membantu masyarakat yang masih membutuhkan,” katanya.
Kang DS berujar bahwa ada dua tujuan dari pemerintah itu, pertama ingin meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kedua kondisi lingkungan yang aman, nyaman dan adem ayem. Sehingga ketenangan jiwa masyarakat pun akan tercipta. Untuk menciptakan rasa aman dan nyaman itu atas kolaborasi TNI dan Polri.
“Peran masyarakat sangat dibutuhkan, contohnya dalam pelaksanaan pembangunan tidak bisa semua digarap dengan menggunakan APBD. Di sini ada program pentahelix, dengan melibatkan peranan masyarakat, pengusaha, akademisi, wartawan, dan juga pemerintah hadir di sini,” jelasnya.
Menurutnya, jika dihitung dengan APBD yang ada tidak mungkin bisa menutupi semua kebutuhan masyarakat, sehingga peranan masyarakat sangat dibutuhkan.
“Saya kira sekitar 90 persen peran masyarakat sangat dibutuhkan. Pemerintah hanya sebagian kecilnya saja. Kenapa, karena kalau kita hitung PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Kabupaten Bandung sudah mencapai Rp 153 triliun, APBD kita cuma Rp 7 triliun. Artinya, peranan masyarakat lebih tinggi dan lebih besar dibandingkan dengan peran pemerintah yang hanya memberikan stimulus ataupun intervensi anggaran untuk mendorong pembangunan. Yang jelas peran masyarakat tidak bisa dihitung,” kata Kang DS.
“Peran pemerintah kira-kira apa yang bisa kita dorong, baik dalam tata ruang, kemacetan, banjir, ekonomi, infrastruktur, semuanya kita dorong. Semuanya yang merasakan masyarakat secara keseluruhan,” Pungkas Bupati Bandung Dadang Supriatna. ( Awing )
Discussion about this post