Sumedang (BR.NET).- Tiga Pilar Desa Jatihurip, Kecamatan Sumedang Utara, bersama BPD, Kadus dan aparat desa melakukan kunjungan ke rumah Momon yang terdampak musibah pergerakan tanah, yakni di Dusun Sukamulya RT 002/006, Desa Jatihurip, Kecamatan Sumedang Utara, Kamis 24 April 2025.
Kunjungan ini, dilakukan untuk melihat secara langsung kondisi rumah yang terkena musibah serta memberikan dukungan moral dan penguatan kepada keluarga yang terdampak.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Desa Jatihurip, Tata, menegaskan bahwa Pemdes Jatihurip telah menyikapi TPT rumah tersebut dengan membangun benteng dari alokasi Dana Desa. Guna mencegah longsor, melindungi tanah dari erosi, dan menjaga stabilitas selokan atau area di sekitarnya.
“Sebenarnya, sebelum bulan puasa (Januari) kami telah membangun TPT tersebut untuk meningkatkan keamanan dan kesejahteraan masyarakat, yang dibiayai Dana Kerawanan Bencana dialokasikan dari Dana Desa,” ungkapnya.
Hal senada diungkapkan, Dida Mustofa, Bidang Pemberdayaan dan Pembangunan pada BPD Jatihurip, pihaknya sudah berupaya mengantisipasi potensi bencana dengan membangun TPT, namun faktor alam atau keadaan di luar kendali manusia yang menyebabkan hasil yang berbeda dari yang diharapkan.
“Alam berkata lain, ini kan musibah kita tidak bisa menyalahkan siapapun. Curah hujan intensitas tinggi, hingga tergerusnya pondasi saluran air selokan dan robohnya TPT. Kini warga bergotong royong melaksanakan karya bakti. Untuk sementara tebing longsorannya ditutupi terpal dulu,” terang dia.
Ditambahkan Sekdes Jatihurip Beni Rahmat Sopian S.T, berucap permohonan maaf atas nama pemerintah desa Jatihurip apabila tindakan dan kontribusi yang diberikan belum maksimal tapi sudah berupaya untuk membantu warga terdampak musibah yang tidak terduga.
“Alhamdulillah, hari ini ada gerakan warga yang kompak bekerja bakti untuk membersihkan sisa longsoran. Telah hadir pula instansi terkait dari BPBD dan Dinsos untuk menindaklanjuti perihal ini semua,” tegasnya.
“Semoga kedepannya kita bisa lebih berhati-hati, menyikapi faktor-faktor di luar kendali manusia. Mari kita ringankan beban keluarga yang tertimpa musibah, segera pulih serta bangkit kembali dari kejadian ini,” ditambahkan Beni.
Sementara Momon, merasa kaget atas kejadian musibah yang menimpa rumah peninggalan orang tuanya. Diakui, dulu sempat ada retak-retak pasca gempa, kini bertambah retakannya bahkan ruangan belakang nyaris terbawa longsor.
“Saya berucap terima kasih atas kepedulian semua pihak yang telah memberikan support bantuan alakadarnya, baik berupa makanan hingga bantuan lainnya,” ucapnya.
Momon berharap, ada kepedulian dari pemerintah untuk meringankan beban dan cobaan yang sudah menjadi takdir. Dimana ia juga baru kemaren merasakan kehilangan anak (meninggal dunia) karena sakit.
“Mudah-mudahan Alloh SWT memberikan kemudahan dan kelancaran. Saat ini, melalui pemerintahan desa sedang diperjuangkan permohonan bantuan dari Dinsos dan BPBD,” pungkasnya. (Gani)
Discussion about this post