BANDUNG BARAT (BR.NET) – Pemerintah Kabupaten Bandung Barat akan segera menerapkan kebijakan jam malam bagi pelajar sebagai langkah preventif untuk mencegah aktivitas negatif di luar jam belajar.
Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail, menyatakan bahwa kebijakan ini dinilai efektif dalam menjaga dan melindungi generasi muda. Ia menegaskan bahwa pendekatan yang digunakan akan disesuaikan dengan kearifan lokal di masing-masing wilayah.
“Bandung Barat ini wilayahnya luas, dari selatan hingga utara, dari kawasan pertanian sampai daerah wisata. Kebiasaan masyarakatnya beragam, begitu pula dengan potensi kerawanan yang berbeda-beda,” ujarnya.
Ia mengakui bahwa ada pelajar yang kedapatan nongkrong hingga larut malam, bahkan di titik-titik yang rawan. Hal tersebut, menurutnya, perlu diantisipasi agar tidak berkembang ke arah yang negatif.
Jeje juga memberikan perhatian khusus pada kawasan Lembang, yang merupakan destinasi wisata dengan intensitas sosial tinggi, terutama pada malam hari saat akhir pekan atau musim liburan.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa Pemkab Bandung Barat akan berkoordinasi dengan Forkopimda, Dinas Pendidikan, MUI, serta para tokoh masyarakat dan pihak sekolah, guna menyusun pendekatan terbaik dalam penerapan kebijakan jam malam bagi pelajar.
Pemkab Bandung Barat menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan strategis yang digagas Gubernur Jawa Barat sebagai bagian dari upaya menciptakan masyarakat yang tertib, aman, dan berdaya.
“Ini sejalan dengan semangat kami membangun Bandung Barat yang Amanah, dan menjadi bagian dari visi besar Jabar: Istimewa, Lembur diurus, Kota ditata,” tandasnya. (Musa)
Discussion about this post