KAB. BANDUNG, (BR.NET).— Dalam upaya mengatasi masalah limbah plastik yang kian mengkhawatirkan, tim dosen Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) berkolaborasi dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) mengembangkan inovasi bernama Eco-Paving. Produk ini berbahan dasar limbah plastik multilayer yang sulit terurai dan didukung melalui hibah pengabdian kepada masyarakat dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Menurut Fatma Nurkhaerani, dosen UNSIKA sekaligus anggota tim, ide ini lahir dari keresahan terhadap menumpuknya plastik multilayer di masyarakat. “Plastik multilayer sangat sulit terurai dan menjadi masalah besar bagi lingkungan,” ujarnya, Selasa (12/08/2025).
Penelitian Eco-Paving dimulai sejak 2022 dan kini memasuki tahun ketiga. Uji coba menunjukkan kekuatan produk ini sudah mendekati paving konvensional, meski belum sepenuhnya setara. Proses pengembangannya melibatkan riset mendalam terkait karakteristik plastik multilayer dan berbagai eksperimen untuk menghasilkan produk yang ramah lingkungan sekaligus bernilai ekonomis.
“Kami percaya setiap langkah kecil dapat memberi dampak besar bagi lingkungan,” kata Fatma. Tim berharap inovasi ini dapat mengurangi pencemaran plastik sekaligus memberi solusi berkelanjutan.
Kolaborasi UNSIKA–ITB dinilai menjadi contoh sinergi antarperguruan tinggi dalam menciptakan inovasi bermanfaat. “Kami saling melengkapi dalam pengetahuan dan sumber daya,” tambahnya. Dukungan hibah dari Kemendikbudristek disebut sangat krusial bagi kelanjutan riset.
Selain penelitian, edukasi kepada masyarakat juga menjadi fokus utama. Tim mendorong masyarakat untuk aktif memilah dan mengolah limbah plastik, melihatnya bukan hanya sebagai masalah, tetapi juga peluang. “Kami ingin anak-anak muda melihat bahwa mereka pun bisa berkontribusi menjaga bumi,” pungkas Fatma. (TRESA)
Discussion about this post