Ciparay, Kab. Bandung (BR.NET) – Bupati Bandung, Dadang Supriatna atau yang akrab disapa Kang DS, menghadiri kegiatan Roadshow Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Desa Pakutandang, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Senin (13/10/2025).
Kegiatan tersebut menjadi ajang koordinasi sekaligus penguatan peran KDMP sebagai motor penggerak ekonomi masyarakat di tingkat Desa.
Acara yang digelar di Kantor KDMP Pakutandang ini turut dihadiri oleh Camat Ciparay, Anjar Lugiyana serta H. Feri Ferdian, Dari unsur Desa tampak hadir Ketua KDMP Pakutandang, Suryaji bersama Kepala Desa Pakutandang dan jajaran pengurus koperasi serta para tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Kang DS menegaskan bahwa kehadiran KDMP harus menjadi solusi nyata bagi permasalahan ekonomi masyarakat desa. Ia mendorong agar koperasi mampu memperkuat potensi lokal, menciptakan lapangan kerja, dan menjadi benteng bagi masyarakat dari praktik pinjaman berbunga tinggi seperti bank emok dan pinjol.
“KDMP ini adalah implementasi nyata dari perintah Presiden untuk memperkuat ekonomi rakyat berbasis gotong royong. Kita tidak boleh menunggu, perputaran ekonomi harus dimulai dari desa,” tegas Kang DS
Lebih lanjut, Kang DS menyoroti pentingnya efisiensi dan tata kelola keuangan yang modern di tubuh koperasi. Ia mendorong penerapan sistem autodebit bagi anggota melalui kerja sama dengan Bank Himbara dan Bank penyalur agar proses pembayaran berjalan otomatis setiap bulan.
“Silakan koordinasi dengan Bank Himbara dan Bank penyalur, supaya ketua koperasi tidak perlu riweuh nagihan setiap bulan. Semua harus sistematis dan transparan,” ujarnya.
Kang DS juga mengingatkan bahwa pengelolaan KDMP harus dilakukan oleh sumber daya manusia yang kompeten. Ia meminta setiap koperasi menyiapkan minimal lima orang yang benar-benar memahami sistem operasional koperasi dan mampu menyusun rencana bisnis yang jelas dan realistis.
Selain itu, Kang DS menegaskan bahwa ke depan pola pengembangan KDMP tidak lagi berbasis desa, melainkan berbasis kecamatan. Dengan begitu, kerja sama antar koperasi lintas desa hingga antar kecamatan bisa lebih terkoordinasi dan berdampak luas.
“Koperasi bisa bekerja sama antar desa, antar kecamatan, bahkan antar kabupaten. Kalau masih ada produksi yang menumpuk, kita buka jaringan pemasaran melalui kerja sama lintas wilayah,”katanya.
Ia juga menekankan agar koperasi tidak terlalu bergantung pada modal internal. Koperasi cukup berperan sebagai penjamin dan pemberi rekomendasi bagi anggotanya untuk mengakses pembiayaan melalui bank penyalur atau bank Himbara. Dengan sistem ini, risiko keuangan bisa ditekan sekaligus meningkatkan kepercayaan lembaga keuangan terhadap koperasi desa.
“Koperasi jangan langsung mengeluarkan uang, cukup merekomendasikan anggota ke bank penyalur. Jadi, saat panen hasilnya disalurkan kembali lewat koperasi ini yang disebut ekonomi gotong royong,” terang Kang DS.
Lebih jauh, Bupati mengajak koperasi menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk BUMDes dan SPPG, agar rantai suplai pangan lokal bisa saling menguatkan.
“Kerja sama yang kuat antara BUMDes, koperasi, dan SPPG bisa menghasilkan manfaat besar,”ungkapnya.
Di akhir sambutannya, Bupati Bandung menegaskan komitmennya untuk terus mengawal pengembangan KDMP di seluruh 31 kecamatan melalui program roadshow ke tiap desa.
“Tidak ada kata terlambat. Dengan kerja sama dan kerja keras, saya yakin kita bisa sukses menjalankan program ini. Insyaallah kami akan terus mengawal dan melihat langsung desa mana yang sudah berjalan dan mana yang perlu dibenahi. Ini bagian dari tanggung jawab kita untuk mewujudkan Kabupaten Bandung yang lebih bedas,”.pungkasnya. (Tresa)
Discussion about this post