KAB. BANDUNG, (BR.NET).– Dalam upaya mendukung program Bupati Bandung untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke destinasi unggulan di wilayah selatan Kabupaten Bandung, seperti Ciwidey dan Rancabali, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung tengah menyiapkan layanan Bus Rapid Transit (BRT) sebagai moda transportasi massal yang cepat, efisien, dan ramah lingkungan.
Kepala Dishub Kabupaten Bandung, Hilman Kadar, menjelaskan bahwa layanan BRT akan melayani rute dari Kabupaten Bandung menuju Terminal Leuwi Panjang dan sebaliknya. Kehadiran sistem ini diharapkan mampu menjadi solusi alternatif untuk mengurai kemacetan, terutama di jalur Ciwidey–Rancabali yang sering padat pada akhir pekan maupun musim liburan.
“Angkutan massal yang kami kembangkan ini bertujuan meminimalisir kemacetan menuju objek wisata Ciwidey–Rancabali. BRT dirancang agar masyarakat dapat menikmati layanan transportasi publik yang aman, nyaman, dan tepat waktu,” ujar Hilman usai menghadiri penayangan film biografi Bupati Bandung, Dadang Supriatna.
Hilman menambahkan, tarif BRT nantinya akan dibuat terjangkau, agar masyarakat terdorong beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi publik.
“Dari sisi harga tiket, sangat terjangkau. Harapannya, masyarakat bisa beralih ke transportasi umum sehingga kemacetan dapat berkurang,” tuturnya.
Lebih lanjut, Hilman mengungkapkan bahwa Dishub Kabupaten Bandung telah merencanakan pengembangan delapan koridor trayek BRT yang menghubungkan Kabupaten Bandung dengan Kota Bandung. Saat ini, tiga koridor telah terealisasi, yaitu:
- Majalaya – Leuwi Panjang
- Soreang – Leuwi Panjang
- Baleendah – Leuwi Panjang
“Ke depan, pengembangan akan kami lanjutkan hingga wilayah Banjaran, serta empat koridor tambahan yang menghubungkan kawasan wisata Pacira (Pangalengan–Ciwidey–Rancabali),” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Bandung Dadang Supriatna menyambut baik langkah pengembangan transportasi massal tersebut. Menurutnya, BRT merupakan solusi jangka pendek yang efektif, sembari menunggu terealisasinya proyek strategis lainnya seperti kereta gantung dan tol Soreang–Rancabali yang telah diusulkan kepada pemerintah pusat.
“Kabupaten Bandung kini menjadi salah satu destinasi wisata unggulan, baik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Karena itu, kami terus mendorong pembangunan infrastruktur transportasi agar wisatawan bisa menikmati perjalanan yang nyaman tanpa terjebak kemacetan panjang,” jelas Dadang.
Dengan hadirnya layanan BRT, Pemerintah Kabupaten Bandung berharap mobilitas masyarakat dan wisatawan dapat meningkat secara signifikan. Langkah ini sekaligus mendukung visi ‘Bandung Bedas’ dalam mewujudkan sistem transportasi yang efisien, aman, dan berkelanjutan. **(Sumber: Diskominfo Kabupaten Bandung)













Discussion about this post