Kab. Bandung (BR) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi adanya fenomena El Nino yang bakal terjadi pada tahun 2023. Hal tersebut bakal berimbas pada terjadinya kemarau.
Untuk mengantisipasi ancaman kemarau panjang serta terjadinya kekeringan pada tahun ini, Perumda Air Minum Tirta Raharja Kabupaten Bandung mulai melakukan persiapan, agar pelayanan kepada masyarakat tetap terjaga.
“Mengantisipasi musim kemarau yang kondisinya bisa menjadi ekstrem, kami telah menyiapkan 10-15 armada truk tangki untuk memasok air bersih ke wilayah yang pasokan airnya minimum,” kata Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Raharja, Teddy Setiabudi, baru-baru ini.
Teddy memastikan pasokan air bersih tersebut gratis bagi para pelanggan, dan bisa dilakukan selama 24 jam secara mobile dengan melihat kondisi di lapangan.
Ia menuturkan, armada truk itu memiliki kapasitas 4.000 liter, 5.000 liter, dan 8.000 liter. Jika kondisi normal dan jaraknya tidak terlalu jauh, maka dalam sehari armada truk tangki bisa melayani pengiriman 3-5 ritase.
“Bantuan itu diprioritaskan untuk pelanggan, tapi terbuka juga buat masyarakat umum yang membutuhkan. Hanya perlu ada bantuan dari pihak RT dan RW setempat terkait keamanan pendistribusiannya, agar masyarakat tidak berebut. Bagi yang membutuhkan pasokan air bisa menghubungi call center atau melalui media sosial Perumda Tirta Raharja,” bebernya.
Melalui pola seperti itu, Teddy berharap distribusi air bersih kepada pelanggan bisa tetap maksimal dan optimal, meskipun pasokan air dari sumbernya minimal karena sedang musim kemarau.
Selain itu, lanjut Teddy, pihaknya juga melakukan pembenahan instalasi saluran air dan jaringan distribusi. Serta yang terpenting meminimalisasikan kebocoran perpipaan, serta memasang sensor pada jaringan distribusi utama dan jaringan-jaringan di pinggir jalan, sehingga subtitusi kapasitas air jadi lebih merata.
Lebih jauh dikatakannya, saat ini total produksi air di tiga wilayah yakni Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Bandung Barat (KBB) mencapai 1.050 liter per detik. Sementara untuk jumlah pelanggan di KBB ada 11.500 pelanggan, Kota Cimahi 15.500 pelanggan, dan di Kabupaten Bandung 77.000 lebih pelanggan.
“Evaluasi juga kami lakukan saat musim hujan ataupun musim kemarau, sehingga bisa dihitung kondisi pelayanan yang bisa diberikan pada saat suplai air minimal, agar tetap tidak mengganggu pasokan ke semua pelanggan,” jelasnya.
Dalam peningkatan pelayanan, Teddy mengaku terus memperluas cangkupan suplai air ke berbagai wilayah. Apalagi sejumlah wilayah belum terjangkau karena belum adanya jaringan perpipaan.
“Di Kabupaten Bandung ada lima kecamatan yang belum terjangkau, karena belum adanya jaringan perpipaan ke sana. Tapi kita akan terus berusaha agar daerah itu juga terjangkau,” ujarnya.
Kelima daerah yang belum terjangkau distribusi air, yakni Kecamatan Cilengkrang, Cimenyan, Kertasari, Cimaung, dan Kecamatan Nagreg.
Sementara terkait permasalahan yang kerap terjadi, seperti tunggakan pembayaran atau pemutusan sambungan, Teddy menuturkan, tunggakan pelanggan Perumda Air Minum Tirta Raharja terbilang sangat kecil. Sebab pihaknya melakukan pendekatan ke pelanggan.
“Misalnya kalau ada pelanggan yang nunggak, kita lakukan pendekatan dengan menanyakan permasalahannya. Lalu kita cari solusinya bersama,” tutupnya. (BR.01)
Discussion about this post