Pangalengan, (BR.NET) – Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang berlokasi di Kampung Rancamanayar RW 08, Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, diduga tidak memiliki plang nama yayasan yang menaungi operasional dapur tersebut.
Ketika awak media bandungraya.net mencoba mengkonfirmasi pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur MBG Desa Margamukti pada Kamis, 11 September 2025, mereka enggan memberikan keterangan resmi. Sikap tersebut dinilai tertutup dan seolah menghalangi tugas jurnalistik.
“Pihak SPPG beralasan untuk melakukan liputan harus ada izin dari Kapolsek dan Danramil,” ungkap salah seorang petugas.
Penolakan itu terjadi saat tim media hendak meliput sejumlah keluhan yang muncul di lapangan terkait distribusi menu MBG ke sekolah-sekolah. Laporan datang dari SDN Campaka Mulya, di mana sejumlah siswa mengaku kerap menerima makanan yang tidak layak konsumsi.
Sejumlah siswa penerima manfaat MBG menyebut pernah mendapatkan sayuran basi, jeruk busuk, bahkan menemukan ulat hidup dalam makanan. Kondisi tersebut menimbulkan trauma bagi sebagian siswa yang enggan mengonsumsi kembali makanan dari program tersebut.
Sementara itu, Kapolsek Pangalengan Kompol Edi Pramana menegaskan bahwa keterangan pihak SPPG terkait kewajiban izin liputan dari kepolisian maupun TNI adalah tidak benar alias hoaks.
Hal senada disampaikan Camat Pangalengan, Vena Andriawan, yang menyatakan tidak ada ketentuan izin liputan dari FORKOPIMCAM. Ia menegaskan akan memanggil 9 SPPG pada Jumat, 12 September 2025, guna memastikan kesiapan dapur MBG di setiap desa.
“Total penerima manfaat MBG di Kecamatan Pangalengan mencapai sekitar 27.000 siswa,” jelas Vena.
Salah seorang guru di SDN Pelita Jaya mengaku pernah menemukan ulat hidup pada menu nasi kuning dengan lauk selada bokor, bahkan jeruk yang sudah busuk. “Kejadian itu membuat semua siswa trauma dan tidak mau makan,” ungkapnya.
Program MBG dari dapur di Kampung Rancamanayar ini sendiri telah berjalan sekitar satu bulan. Namun, selain di SDN Pelita Jaya, sejumlah siswa di SDN Campaka Mulya dan SMPN 5 Pangalengan juga mengeluhkan menu yang dikirim sering dalam kondisi basi, seperti sayuran dan mie ayam. (Asted)
Discussion about this post