Sumedang (BR).- Warga diduga Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) berinisial PS (30) tercebur sumur sedalam 15 meter, yakni di Dusun Pamekarsari RT 01/03, Desa Trunamanggala, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Senin (6/11/2023) sekira pukul 17.15 Wib.
Terpantau, Tim Gabungan TNI-Polri, BPBD, Damkar, Tagana, Vertical Rescue, PSC 119, Plester, PMI, IEA, JQR, Relawan GM FKPPI, Perangkat Desa Trunamanggala dan warga sekitar terjun ke lokasi untuk mengevakuasi lelaki paruh baya tersebut.
“Setelah adanya laporan dari warga Pamekarsari, upaya penanganan korban dalam keadaan selamat yang dilakukan Pusdalops bersama tim, pada hari Senin 6 November 2023, sekira pukul 17.10 WIB,” kata Kasie Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumedang, R. Kosdiani Wulandari, S.Sos, kepada bandungraya.net, dilokasi kejadian.
Atas adanya laporan tersebut, sambungnya, Pusdalops-PB BPBD Kabupaten Sumedang menuju lokasi terjadinya orang masuk sumur lalu melakukan proses evakuasi di lokasi tersebut.
“Kronologisnya, survivor sebelum kejadian sudah di bawa ke dr. Titi, dimana rencananya mau di bawa ke RS Dustira guna pengobatan rutin,” tuturnya.
Namun ketika keluarga dari pak kadus menyiapkan berkas-berkas, survivor (korban) tiba-tiba di temukan dalam keadaan duduk di dalam sumur tersebut.
“Sekira pada pukul 19.00 WIB Korban berhasil di evakuasi oleh Tim RESCUE gabungan, setelah sebelumnya upaya penyelamatan juga dilakukan oleh salah seorang tokoh yang juga Ketua GM FKPPI,” terang dia.
Ia pun menghimbau kepada masyarakat agar selalu waspada dan segera melapor ke Pusdalops-PB BPBD Kabupaten Sumedang.
“Apabila terdapat kejadian serupa ataupun bencana lainnya dapat menghubungi nomor pelayanan BPBD Sumedang, bisa lewat WhatsApp/TLP: 0811-2065-733,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Desa Trunamanggala Hendrik Herdiana melalui Kadus 1, Deni Setiadi, berucap terimakasih kepada tim gabungan, dan semua pihak terkait atas segala perhatian dan bantuannya.
“Atas nama keluarga dan Pemdes Trunamanggala, kami haturkan banyak terima kasih telah membantu proses evakuasi saudara Pani Sopiana hingga memfasilitasi pengobatan,” ucapnya.
“Mudah-mudahan segala bentuk bantuan semua pihak, menjadi amal ibadah yang tiada tara,” harapnya pula.
Hal senada, diungkapkan Tokoh masyarakat, Leli Suparli RZ, dirinya berikan apresiasi tinggi terhadap evakuasi korban.
“Saya kira ini merupakan pengalaman yang istimewa pada kejadian tersebut. Sehingga merasakan sendiri bagaimana sulitnya mengevakuasi korban dalam keadaan sakit jiwa,” ungkapnya.
Diakuinya, awalnya petugas meminta bantuan keluarga atau warga yang lebih dekat dan dituruti dalam aktivitas keseharian korban.
“Saya pinta petugas dan ditunjuk keluarga untuk membujuk korban agar mau di evakuasi, karena kebetulan korban selalu manut setiap kali gangguan kejiwaannya kambuh,” ujar tokoh warga yang juga Ketua PC GM FKPPI Kabupaten Sumedang.
Ketika sudah sampai di dasar sumur, tuturnya, Leli berusaha mengikat korban untuk mengevakuasi. Namun tiba-tiba area sekitar dirasakan hilang oksigen seakan adanya uap gas yang terhirup.
“Sungguh ini pengalaman yang menegangkan dan menguji adrenalin. Saya susah bernafas, dan meminta petugas untuk menarik kembali keatas permukaan sumur. Sehingga digantikan oleh petugas rescue untuk mengevakuasi korban tersebut,” tukasnya. (BR-10)
Discussion about this post