Rabu, 15 Oktober, 2025

Dua Tahun Sudah Pembelajaran Daring, Selama Pandemi Covid-19

Soreang (BR).- Dua tahun berjalan sudah kondisi Pandemi covid 19 di wilayah kabupaten Bandung, yang berimbas terhadap berbagai aktifitas, termasuk didalamnya Dunia Pendidikan.

WAJIBDIBACA

Menurut Tokoh Pendidikan di Kab. Bandung Prof. Dr. H. Toto Sutarto Gani Utari M. Pd mengatakan bahwa Pendidikan dilaksanakan, agar terbentuk prilaku pada peserta didiknya, maka Pendidikan harus direncanakan, kemudian perencanaannya dilaksanakan, dan hasilnya dinilai agar diketahui apakah perencanaannya tercapai, Ujar Toto Minggu 26 Desember 2021.

Dikatakannya, Apabila ada yang mencoba menghilangkan salah satu dari ketiganya maka bisa dikatakan penyimpangan dari metode Pendidikan, Seandainya yang dihilangkan perencanaan, maka tidak jelas apa yang diinginkan terjadi pada peserta didik di akhir Pendidikan. apabila prosesnya tidak sesuai dengan perencanaan, maka apa yang diinginkan oleh perencanaan cenderung tidak akan membuahkan hasil, Ulasnya.

” Apabila penilaian tidak sesuai dengan perencanaan, maka tidak jelas yang dinilai dengan yang direncanakan “.

Khusus mengeni proses pencapaian pelaksanaan, pada bagian ini dituntut keterlibatan pendidik untuk mengadakan perangkat pembelajaran selain rumusan perencanaan yang baik dan benar, juga media pembelajaran, lembaran kerja peserta didik dan instrument penilaian, Terang Prof. Toto Sutarto.

Lebih Jauh Tokoh Pendidikan ini Menerangkan, Action guru sangat diharapkan saat menyampaikan konsep yang sesuai dengan harapan dalam perencanaan, saat inilah metode dan pendekatan mengajar harus dihadirkan oleh pendidik. Selain itu, pada saat pembelajaran diharapkan pendidik bisa berimprovisasi berperan sebagai tokoh pembentuk karakter pada peserta didiknya, paparnya.

Semua yang dilakukan pendidik diharapkan digugu (jadi tambahan memori) dan ditiru oleh peserta didik, sehingga sering disebut tokoh yang harus digugu dan ditiru, Kata Dia.

Menurutnya, Tiba-tiba semua keniscayaan itu tidak bisa dilaksanakan, seperti yang terjadi di seluruh dunia khususnya Indonesia karena kondisi pandemi COVID-19.

” Datangnya yang tiba-tiba menghancurkan semua sendi Pendidikan, sehingga seluruh satuan Pendidikan harus melaksanakan proses belajar mengajar melalui jaringan atau daring (dalam jaringan) “.

Ulas Prof. Dr. H. Toto Sutarto Gani Utari M. Pd, Harus diakui bahwa banyak yang hilang dari perolehan yang semestinya, karena peran pendidik Sebagian besar tercabut, maka tidak bisa berbicara bohong bahwa kualitas Pendidikan selama 2 tahun pandemi rendah, karakter peserta didik pun akan mengkhawatirkan.

Apa saja karakter-karakter yang akan muncul diantaranya yaitu:

1. Rasa takut yang tidak jelas,
2. Berkurangnya silaturakhim,
3. Berkurangnya Kerjasama,
4. Berkurangnya percaya diri,
5. Berkurangnya disiplin,
6. Berkurangnya produktifitas.

Masih Menurut Toto Sutarto, Tetapi semua ini harus terjadi karena tidak bisa dihindarkan. Boleh dikatakan satu keuntungan adalah Pendidikan tidak terhenti melalui upaya melaksanakannya dengan DARING.

“Meski PTM terbatas, sudah mulai dilaksanakan disemua Jejang Pendidikan “.

Saya menghimbau pada semua insan pendidikan, khususnya perencana dan pelaksana, untuk menguasai makna Pendidikan bagi yang belum tuntas, agar selalu siap menghadapi situasi apapun yang menerpa Pendidikan.

” Pandemi Covid-19 sudah boleh dikatakan berlalu, maka kita harus mempersiapkan diri menghadapi pandemi-pandemi lain yang menerpa dunia Pendidikan “Tutup Prof. Dr. H. Toto Sutarto Gani Utari M. Pd. (BR.01).

Berita Selanjutnya

Discussion about this post

KOLOM