Yogyakarta (BR).- Safari Jurnalistik bandungraya.net, dalam rangkaian acaranya sempat singgah di Pantai Cemara Sewu (Pesisir Cemoro Sewu, Jawa: ꦥꦱꦶꦱꦶꦂꦕꦼꦩꦺꦴꦫꦺꦴꦱꦼꦮꦸ, translit), yakni objek wisata yang terletak di Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dimana lokasi pantai ini, tak jauh dari wisata Gumuk Pasir Parangkusumo. Karena di pantai ini ditanami banyak pohon cemara udang yang rimbun dan tak terhitung jumlahnya, maka diberi nama Cemara Sewu (dalam bahasa Indonesia artinya Seribu Cemara).
Dalam perjalanan Safari Jurnalistik Jogyakarta tersebut, tentu sangat mengesankan bagi seluruh crew jurnalis banduungraya.net, untuk menikmati keindahan laut hingga ada pula yang berenang di pesisir pantai. Sehingga terik matahari pada musim panas tergantikan oleh semilirnya angin sepoi-sepoi yang terasa sejuk.
Tak terkecuali, ada hal unik dijumpai jurnalis bandungraya.net atas cerita legenda yang dipercayai oleh warga dan para pedagang di sekitar Pantai Cemara Sewu tersebut, tentang kejawen, adat istiadat dan budaya masyarakat setempat.
Sebut saja, Sukinem, warga Parangtritis (pedagang di tepi pantai), dirinya mempercayai akan adanya simbol ghaib, mistis Ratu Pantai Selatan, pemberian dari keraton Yogyakarta.
“Alhamdulillah, batin saya dan warga sekitar merasa nyaman, tenang dan terjaga atas dipasangnya tolak bala berupa archa penjelmaan Nyi Roro Kidul, yang merupakan titipan dari Keraton Yogyakarta,” ungkapnya.
Atas perihal itu, salah seorang sesepuh sekaligus wartawan senior bandungraya.net, H. Odeng Gondrong, memberikan penjelasan dan pengalamannya via by phone, Jum’at 6 Oktober 2023.
Diakui Odeng, dalam perjalanan Safari Jurnalistik ke Pantai Cemara Sewu, dirinya singgah dan menyempatkan diri bersemedi di suatu tempat keramat yang diyakini masyarakat setempat sebagai pemberian keraton Yogyakarta tersebut (5/10).
Menurutnya, bagi setiap muslim wajib beriman kepada yang ghaib karena merupakan salah satu dasar dari akidah Islam. Seperti halnya yang diyakini masyarakat setempat dan atas ijin Alloh Subhanahu wa ta’ala, hingga para leluhur diberikan Rahmat dan kekuatan-Nya.
“Semoga kita semua, bukan saja yang hadir disini, tapi yang pernah datang kesini juga akan diberikan keberkahan dan kekuatan serta kehebatannya seperti beliau,” paparnya.
Bahkan, Odeng menegaskan bahwa ghaib itu merupakan sifat yang pertama dan utama yang dimiliki oleh Alloh Azza Wa Jalla. Sehingga wajib beriman kepada yang ghaib, tanpa sedikitpun ada rasa ragu.
“Saya yakini, ini sebagai gerbang sakral menuju alam ghaib, tentu hanya indera keenam lah yang akan bisa menembusnya,” sambungnya pula. (BR-10)
Discussion about this post