GARUT, (BR) – Saat ini harga sayuran di pasaran mengalami kenaikan kisaran rata-rata 20 persen bahkan lebih dengan kualitas barang kurang baik.
Hal iru, menurut Beny Yoga kepala Dinas Pertanian Garut, dikarenakan pasokan barang bekurang dan posisi bulan rawan.
“Pasokan barang berkurang, otomatis mempengaruhi harga barang di pasaran. Itulah hukum pasar,” katanya usai rapat dengan TP.PKK di Command Center Pendopo Garut. Selasa (10/1/2022).
Kemudian mengenai kualitas barang kurang baik, imbuh Beny, dikarenakan posisi bulan rawan.
“Bulan rawan itu, tanaman yang semestinya bukan saat masa panen dipanen, ya hasilnya pasti kurang memuaskan,” terangnya.
Lebih jauh, Beny menyoroti, keterbatasan ketersedian pupuk saat ini. Kondisi piskal negara kita, kata Beny, menurun tajam, sehingga jumlah komoditas yang disubsidi berkurang.
Dikatakan dia, hal ini di kuatirkan hasil produksi tidak sesuai dengan apa yang ditargetkan karena dosis pupuk tidak sesuai dengan yang seharusnya.
“Adapun ada pupuknya, itu harganya mahal. Itulah ke kuatiran kami. Sedangkan hampir semua petani ketergantungan pada pupuk kimia,” ungkapnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, Beny mengatakan, pihaknya sedang berupaya mendorong agar para petani tidak ketergantungan pada pupuk kimia dengan pengembangan teknologi. (BR-15).
Discussion about this post