SOREANG (BR).- Salah seorang Pakar Otonomi Daerah yang juga sebagai mantan seorang JPT dilingkungan Pemkab Bandung semasa Bupati Bandung H. Obar Sobarna, Kang Jamu, menanggapi isu yang beredar dilingkungan ASN Pemkab Bandung terkait nama-nama yang akan menduduki kursi jabatan yang mengalami kekosongan, figur pimpinan di kalangan JPT yang ada dilingkungan Pemkab. Bandung.
Menurut H. Jamu Kertabudi pada bandungraya.net mengatakan bahwa ada istilah “CHEMISTRY” yang kerap dilontarkan H. Ridwan Kamil Gubernur Jabar, termasuk Pejabat publik ditingkat Nasional selalu mengungkapkan istilah “chemistry”.
Diutarakan Jamu, apabila membahas tentang pembinaan ASN Istilah ini bermakna ganda. pertama, pembinaan ASN khususnya dalam hal pengangkatan, mutasi, dan fromosi Jabatan merupakan hak prerogatif USER atau Kepala Daerah sebagai Pejabat Pembina Kepegawaian di Daerah, Sedangkan peran Panitia Seleksi (PANSEL) bagi calon Pejabat Pimpinan Tinggi di Daerah, semata-mata hanya membantu Kepala Daerah menyodorkan tiga calon terbaik untuk ditentukan satu orang oleh Kepala Daerah sebagai pejabat definitif.
Makna yang kedua diutarakan Jamu Kertabudi, istilah ini merupakan “ketertarikan” secara personal pemimpin, terhadap loyalitas, integritas, dan kinerja yg ditampilkan sosok ASN yang berada dibawah pembinaannya.
“Sudah barang tentu Kepala Daerah memiliki “catatan penting” terhadap potensi ASN binaannya, dan dikaitkan dengan hasil kerja PANSEL hal ini merupakan hubungan simetris saling melengkapi,” ujar Jamu.
Sehingga penentuan calon dari empat Jabatan Pemimpin Tinggi di Pemda Kab. Bandung akhir akhir ini, kecil kemungkinan terdapat “kejutan”. Karena proses pembinaan ASN sudah tertata secara sistematis, terstruktur, dan berkesinambungan.
“Soal munculnya rumor tentang nama-nama yang dikategorikan “calon jadi”, itu hal biasa dalam momentum pengisian kekosongan jabatan strategis di level manapun,” pungkas H. Jamu Kertabudi. ( BR. 01 )
Discussion about this post