Soreang (BR).- Disuasana pandemi Covid-19, jelang Hari Raya Idul Adha, Dinas Pertanian Kab. Bandung sudah melakukan rakor teknis dengan pihak Kemendag, MUI, dan RPH yang ada di Kab. Bandung, hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pertanian Kab. Bandung H. Tisna Umaran pada bandungraya. net diruang kerjanya Selasa ( 07/07/2020).
Menurut Tisna, ada hal baru yang harus disampaikan kepada masyarakat berkaitan dengan pelaksanaan pemotongan hewan kurban yang akan dilakukan di rph, dan itu berdasarkan surat edaran menteri pertanian agar pemotongan hewan dilaksanakan di rph dalam kondisi pandemi Covid-19.
“Hasil inventarisir ada delapan rph yang dimiliki baik milik pemerintah maupun milik swasta, diperkirakan pelaksanaan pemotongan hewan kurban akan menurun diwilayah Kab. Bandung “ imbuhnya.
Prediksi Tisna, namun ada penomena baru karena pada tahun 2019 tidak ada keberangkatan jemaah haji, akibat kondisi pandemi covid 19, kemungkinan jemaah haji akan melakukan pemotongan hewan kurban juga, ucapnya.
Diutarakan Tisna, bila melihat angka hewan kurban yang dipotong pada tahun 2019, diantaranya hewan kurban sapi sebanyak 10244 ekor, kerbau 99 ekor, domba 17593 ekor, kambing 1385 ekor, secara keseluruhan hewan kurban tahun 2019 sebanyak 29.321 ekor, dan itu akan menjadi patokan pada tahun 2020 saat ini, paparnya.
Jelas Tisna, pada penyelenggaraan pemotongan hewan pada tahun ini diselenggarakan dengan memperhatikan standar/sop kovid 19, dimana selalu menghindari kerumunan massa, petugas memakai masker, dan lainnya.
“Untuk penyelenggaraan pemotongan hewan kurban di rph segala biaya yang muncul akan ditanggulangi oleh APBD Kab. Bandung, “jelas Tisna.
Sebagai upaya Pemerintah Kab. Bandung saat ini pihak dinas tengah melakukan indetifikasi hewan kurban yang layak dan sehat untuk disembelih, dan itu dilaksanakan hingga H-1 Hari Raya Idul Adha, kata dia.
Kepala Dinas Pertanian Kab. Bandung H. Tisna Umaran menghimbau kepada para muslim yang akan melaksanakan ibadah Qurban agar lebih berhati-hati karena new normal ini belum seutuhnya normal, jadi tolong memperhatikan paktor kesehatan, dan sekaligus memohon kerjasama pihak pemerintah desa dan kecamatan dalam menyikapi hal tersebut. (BR. 01).
Discussion about this post