SOREANG (BR).- Sejak tahun 1999, hingga sekarang Wisma Haji Kab. Bandung belum pernah direnovasi. Kami Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia baru menggunakan gedung tersebut mulai tahun 2010 hingga saat ini, demikian disampaikan Ketua IPHI Kabupaten Bandung, H. Chaerul Baridin, pada bandungraya.net saat berada di Gedung Ormas Islam, Sabtu (9/3/2019).
H. Chaerul Baridin, mengatakan bahwa IPHI untuk pertama kalinya menempati gedung tersebut pada tahun 2010 sampai sekarang. Sebelumnya pasca dibangun pada 1998 gedung tersebut digunakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kab. Bandung.
“Sangat wajar bila bangunan tersebut rusak juga atau runtuh, namun yang membuat kami bingung kemarin tidak ada angin tidak ada hujan, maupun gempa tapi bisa ambruk dan anehnya hanya gedung haji yang mengalami itu,” tuturnya.

Diakui Baridin, bahwa perawatan dan pengawasan pasti ada, seperti pengecetan gedung, pemeliharaan lampu oleh petugas gedung dan masih banyak lagi.
Kegiatan lain yang kerap berlangsung sehari-hari di aula gedung tersebut juga digunakan untuk kegiatan-kegiatan operasional dinas-dinas yang ada di Pemkab Bandung terutama oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang lokasinya sangat berdekatan.
Tidak dipungkiri ulas H. Baridin bahwa Aula Wisma Haji kerap ada yang memboking untuk resepsi pernikahan namun sifatnya membantu masyarakat saja. “Biaya sewa ada yang Rp 2 juta, Rp 1,5 juta. Kadang dari dinas juga ada biaya untuk kebersihannya tapi kami tidak fokus pada hal itu,” katanya.
Yang lebih menghawatirkan H. Chaerul Baridin adalah bangunan-bangunan yang berada di Lingkungan Pemda kab. Bandung yang seusia dengan Gedung Wisma Haji dan belum pernah direnovasi, dikhawatirkan insiden yang terjadi menimpa pula kepada bangunan yang seusianya.
“Kami menghimbau agar para petugas yang bertugas di lingkungan komplek pemda kab. Bandung yang bangunanya seusia dengan Gedung Wisma Haji agar lebih berhati hati dan selalu waspada,” pungkas Baridin. (BR. 01)
Discussion about this post