Sumedang (BR),- Diduga adanya monopoli informasi atas mekanisme pendaftaran calon ketua oleh demisioner DPC Demokrat Sumedang dan tidak adanya upaya rekonsiliasi, terutama tidak diakomodirnya dua opsi yang diajukan kepada pihak Ketua DPC terpilih.
Tak ayal steatmennya, mendapatkan tanggapan serius dari para DPAC yang fatsun terhadap Drs. Maman Suherman M.Pd, Calon Ketua DPC yang tergeser pada Muscab, hingga akhirnya kursi ketua DPC Demokrat Sumedang diduduki oleh Willy Jordan Sumardi S.Sos.
“Saya sangat kecewa dengan sistem yang diterapkan partai Demokrat saat ini, dimana tidak mengacu kepada demokrasi dan serasa ada pembunuhan karakter notabene atas kebijakan pusat,” ungkap Ketua PAC Sumedang Selatan, Maman PD, kepada bandungraya.net, saat berada di DPC Demokrat Sumedang, Senin (8/8/2022).
Lebih lanjut, kata dia, terhitung baru 6 orang dari 9 (sisanya menyusul) yang menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua DPAC dari struktural DPC Demokrat Sumedang dan akan risent (resign) sebagai kader Demokrat.
“Atas nama simpatisan dan kader Demokrat, tentunya saya turut prihatin. Karena seharusnya Ketua DPC terpilih bisa merangkul semua kalangan untuk bersatu menghimpun kekuatan guna mempersiapkan pemenangan Pemilu 2024, bukan malah terjadi perpecahan seperti ini,” tuturnya.
Diakuinya polemik ini, muncul pasca Muscab atau setelah penetapan ketua terpilih, karena tidak adanya rasa hati dan tegur sapa dari kubu pemenang kepada kubu yang telah gugur.
“Alhamdulillah, aktualisasi komunikasi massa melalui media online sangat terasa peran serta fungsi diskusi dan perdebatannya bagi kami. Semoga dengan ini dapat didengar sebagai aspirasi dan keluh kesahnya oleh sang penguasa baru,” terang Maman.
Hingga berita ini diturunkan ketua DPC Demokrat Sumedang terpilih, ketika dikonfirmasi lewat sambungan telponnya belum memberikan jawaban dengan alasan sedang dalam perjalanan. (BR-11)
Discussion about this post