Bandung Barat (BR).- Musim kemarau yang kini dirasakan warga masyarakat Bandung Barat terutama bagi lima kecamatan yang sudah terdampak kekeringan serta kesulitan mendapatkan air bersih, guna keperluan minum dan masak.
Hal tersebut dibahas dalam rapat koordinasi dengan Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan, dari hasil rapat terungkap pihak pemerintah daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Dinas Pemukiman Perumahan KBB membentuk tim untuk lakukan penanggulangan terdampak kemarau dengan memberikan bantuan air bersih bagi kebutuhan masyarakat .
Kepala Pelaksana BPBD KBB, Duddy Prabowo menjelaskan betul adanya kekeringan, pada 26 Juli 2018 kemarin, dirinya mendapat laporan sudah ada yang mengalami susahnya mendapat air bersih di wilayah Kab Bandung Barat.
BMKG Kota Bandung telah menetapkan musim kemarau yang dimulai Mei 2018 hingga puncaknya Agustus dan September 2018, bahkan dari ditribusi air hujan ada beberapa wilayah yang sudah memasuki katagori hari tanpa hujan (HTH) artinya sudah masuk kategori yang panjang dan ekstrim.
“Ada lima kecamatan yang sudah mengalami kekeringan seperti, Kecamatan Parompong, Cikalong Wetan , Cipeundey, Cipongkor dan Saguling, kemungkinan ini bisa bertambah lagi maka dibentuk status siaga darurat kekeringan,” ungkap Duddy.
Jika ini terus meluas wilayah yang mengalami kekeringan, maka akan dinaikan dari siaga darurat menjadi tanggap darurat bencana kekeringan. Dengan mengacu pada surat edaran dari BMKG sebagai dasar diterbitkannya surat keputusan Gubernur Jawa Barat tentang penetapan status. | BR-08
Discussion about this post