Bandungraya.net-Jakarta | Sekolah yang berada di daerah pelosok dan tidak memiliki jangkauan Internet, bisa menggelar belajar tatap muka di tengah pandemi Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim dalam kunjungan kerja hari ketiga di Kepulauan Sorong, Provinsi Papua Barat, Jumat (12/2/2021).
Nadiem mengatakan, meski begitu pembelajaran tetap harus dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Kebijakan itu juga hanya berlaku di Provinsi Papua.
“Kemendikbud mendorong agar sekolah di Papua Barat, terutama di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) yang sulit bahkan tidak ada jaringan internet dapat melakukan belajar tatap muka,” ujar Nadiem Makarim dilansir Antara.
Nadiem mengatakan, belajar tatap muka bagi daerah yang tidak ada jaringan internet dilakukan agar anak-anak tidak ketinggalan pelajaran.
Hanya saja, lanjut dia, semua itu kembali kepada keputusan pemerintah daerah, kepala sekolah, dan komite sekolah. Pasalnya, kewenangan diberikan kepada daerah untuk memutuskan sesuai kondisi daerah itu.
Menurut dia, SKB 4 menteri yang dikeluarkan pemerintah untuk memastikan bahwa di setiap daerah dapat memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada.
Karena itu, dia meminta kepada kabupaten dan provinsi di Papua Barat agar menggunakan SKB 4 menteri tersebut untuk memulai proses tatap muka bagi sekolah di daerah yang tidak ada jaringan internet untuk melakukan pembelajaran jarak jauh.
Belajar tatap muka diatur dengan baik dan mengutamakan protokol kesehatan misalnya satu Minggu tiga kali tatap muka sudah cukup agar anak-anak tidak ketinggalan pelajaran.
“Tetapi semua itu tergantung pada kepala sekolah dan komite sekolah. Jika sekolah memperbolehkan maka pemerintah daerah harus memberikan dukungan agar berjalan lancar dan sesuai dengan protokol kesehatan,” pungkasnya Nadiem. (Red)
Discussion about this post