Sumedang (BR).- Minimalisir Dampak Sosial Tol Cisumdawu, Direktur Utama PT. Citra Karya Jabar Tol (CKJT) Jusuf Hamka berkomitmen siap kembangkan UMKM dan Wisata Sumedang.
Hal tersebut, terungkap saat dirinya menemui Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir, di ruang kerjanya, yakni di Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS) Kamis 9 Februari 2023.
“Kami punya komitmen yang sama. Tadi bupati mengatakan kita harus membangun, saya akan melengkapi. Bukan hanya membangun, tetapi kita buat Sumedang menjadi ikon. Meski Kabupaten, tapi menjadi ikon Nusantara,” ujarnya.
Dikatakan Babah Alun (sebutan akrabnya), bahwa pihaknya akan membantu membangun beberapa tempat wisata dengan konsep religi dan wisata belanja, terutama UMKM terdampak tol yang berada disekitaran Cadas Pangeran.
“Pokoknya di mana saja diminta oleh bupati atau pemerintah, kita akan bangun. Selain ini bidang usaha kita, dalam agama saya juga diajarkan barang siapa menyambungkan desa ke desa itu pahalanya luar biasa,” tuturnya pula.
Ditanya mengenai target pembangunan tol bisa selesai sampai saat lebaran, Jusuf menjelaskan semuanya bergantung dari kondisi alam atau cuaca, karena berpengaruh terhadap proses pengerjaannya.
“Insyaallah bisa selesai, jika cuacanya panas seperti tiga hari ini kita kebut kalau bisa 24 jam. Tapi kalau cuacanya hujan, bukan hanya menguber waktu, tapi yang penting perlu menjaga mutu. Kalau nguber waktu, terus kita korbankan mutu, nanti seperti Purbaleunyi. Itu bahaya,” tandasnya.
Sisi lain, kaitan rest area, untuk sementara ada dua berada di kiri dan kanan. Karena jika dibuat terlalu dekat ia takut pasarnya saling berdekatan malah menjadi tidak efektif.
“Jadi lebih baik kita bikin satu, tetapi komplit sehingga menjadi tujuan wisata. Kalau dua nanti mereka bingung. Kalaupun memang diperlukan dua, mungkin kita ambil yang dekat terowongan kembar. Menurut saya itu miniaturnya terowongan Mina,” ungkapnya.
Dirambahkan Jusuf, mengenai porsi UMKM yang diberikan di rest area, nantinya akan memberikan porsi 30 – 40 persen tidak sampai 50 persen.
“Sebetulnya kita ingin menengah ke bawah, tetapi kadangkala tidak bisa mengcover biaya. Jadi yang high end ada sedikit supaya bisa mengcover kita punya cost,” tukasnya. (BR-10)
Discussion about this post