GARUT, (BR) – M.Mukti Arif Calon Anggota Legislatif dari Partai Nasdem Dapil 1 menegaskan bahwa Partai Nasdem merupakan partai tanpa mahar
“Masyarakat mesti tahu bahwa politik pragmatis ini bisa sedikit-sedikit dihilangkan karena intinya kalau kita selalu berpikir politik pragmatis akan mendidik tidak baik pada masyarakat untuk menjadikan calon legislatif yang akan duduk di parlemen,” tandasnya saat di temui di posko pemenangan M.Mukti Arif di Kp.Jati. Senin (13/11/2023).
Pertimbangan kenapa daerah pemilihian (Dapil) 1, Arif mengatakan, karena dapil satu merupakan tanah kelahirnya dan atas dorongan orangtua.
“Orangtua saya asli orang Tarogong mungkin banyak keluarga baik di Desa Jati maupun Desa Tarogong, Tanjung Kemuning, Warung Peutey dan beberapa desa di dapil 1 banyak saudara dari bapak saya,” katanya.
Targetnya di pileg nanti, kata Arif, mudah-mudahan dengan hasil yang maksimal raihan suaranya terlebih sistem politik terbuka.
“Mudahan-mudahan apa yang diharapkan tercapai oleh saya swndiri maupun keluarga,” ujarnya.
Apa yang akan dilakukan supaya target itu bisa tercapai, Arif menjelaskan, kita terus sosialisasi terutama kepada kerabat dekat.
“Ya intinya hari ini kita sudah bersosialisasi di internal keluarga. Dengan tercatat di buku keluarga, cuman hanya ngak bisa nyebutkan berapa jumlahnya,” katanya.
Terus, imbuhnya, pada teman dekat, saudara sudah dilakukan sosialisasi 6 bulan kebelakang.
“Dalam artian pengenalan dulu partai Nasdem di tingkat basis. Mudah-mudahan partai Nasdem survei perdesember naik,” ujarnya.
Dengan di calonkannya Anies Baswedan calon Presiden oleh partai Nasdem bisa mengangkat Partai Nasdem dan caleg.
“Ya mudah-mudahan, ini kan kebijakan Ketum ya. Itu kan urusan yang diatas kepentingan ketua partai,” katanya.
Kalau melihat efek di lapangan, menurut Arif, untuk di Kabupaten Garut bagus. Karena, kata arif, saya suka berkeliling, Nasdem itu Anies, Nasdem itu Anis. Ya seperti itu di lapangan.
“Ya sangat terbantu pecalonan anis terhadap partai dan caleg, efeknya sangat luar biasa,” tandasnya.
Mengenai program saat sosialisasi ke masyarakat, Arif menegaskan, bahwa nilai money politic itu sangat jelek.
Karena menurutnya, kalau calon anggota legislatif membawa progaram,kata Arif, kita bukan calon bupati, nanti saja sudah jadi kita implementasikan.
” Apa yang menjadi harapan masyarakat mungkn kita implementasikan di parlemen ya rumah rakyat itu sendiri. Karena itu semua sama menanyakan seperti begitu,” tandasnya.
Sekarang, lanjut Arif, dirinya misalkan baru nyalon, kalau kita berbicara program semuanya pada bagus tapi sumberdaya manusianya tidak mumpuni tidak paham duduk di parlemen itu seperti apa.
“Apakah program-peogram itu bisa tercapai,ya seperti begitu. Hari ini itu saja yang saya sampaikan, baik di masyarakat gresroot maupun masyarakat terstruktur,” katanya.
Kita, lanjutnya, bukan berarti tidak ada program yang pada prinsifnya bagaimana masyarakat bisa menilai caleg dari SDM nya.
“Maaf-maaf saja, justru masyarakat harusnya mengedukasi para caleg bukan sebaliknya,” pungkasnya. (BR-15).
Discussion about this post