Sumedang (BR).- Program sejuta rumah adalah gerakan percepatan dan kolaborasi antara pemerintah dengan para pelaku pembangunan perumahan dalam menyediakan hunian yang layak bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) maupun non MBR.
Alih-alih pencanangan program tersebut, namun sangat disayangkan pada kenyataannya masih saja ada oknum pengembang perumahan yang diduga mengabaikan, tidak mengindahkan serta seakan terlena dengan Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) atau Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL).
Demikian halnya, diungkapkan sekelompok pemerhati lingkungan, ormas beserta warga sekitar yang datang mengeluhkan atas dampak pembangunan Perum Bumi Surya Cibiru, yakni di Jalan Cibiru, Desa Jatimulya, Sumedang Utara.
“Kami dalam hal ini menyampaikan aspirasi warga sekitar atas dampak pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang dapat merugikan masyarakat,” kata HR kepada pengelola pelaksana Perum BSC, Selasa 25 Oktober 2022.
Lebih lanjut, kata dia, antara lain akibat ditutupnya (cor) selokan depan perumahan menimbulkan genangan air dan jalan menjadi licin, sehingga ada pula menyebabkan terjatuhnya pengguna jalan, terutama sepeda motor.
“Tak terkecuali, imbas saluran air dari perumahan juga luapan airnya sering kali membanjiri ke pesawahan warga sekitar, dimana TPT nya pun rawan jebol,” tuturnya.
“Belum lagi, diantaranya ada sawah milik (CC) yang berbatasan langsung dengan perumahan tersebut. Kasihan sudah tiga tahun tidak bisa diolah dikarenakan tertimpa material batu kerikil dan tergenang air akibat terbendung TPT batas perum,” sambung HR.
Terpisah, bandungraya.net berhasil mewawancarai pihak pengelola lapangan sekaligus Komisaris PT. Total Cipta Karya, H. Hidayat, menyatakan kesiapannya untuk berbenah mengatasi berbagai kesulitan warga sekitar atas dampak pembangunan Perum BSC yang dikelolanya.
![Komisaris PT. Total Cipta Karya (Pengelola Lapangan Perum BSC) H. Hidayat.](https://bandungraya.net/wp-content/uploads/2022/10/WhatsApp-Image-2022-10-25-at-17.12.18.jpeg)
“Insya Alloh nanti kita bisa pantau bersama, saya akan benahi semua permasalahan yang ada. Terutama saluran air dinormalisasikan dan cor penutup selokan didepan perumahan akan dibongkar. Begitupun dilingkungan perumahan kedepan akan dibuatkan resapan air dengan pemakaian paving block,” terang dia.
Diakuinya, saat ini pihaknya hanya melanjutkan pembangunan dari Developer sebelumnya, hingga tentu masih banyak kekurangannya.
“Saya tidak mau merugikan warga sekitar, pasti saya pikirkan untuk pembebasan sawahnya (CC) yang terkena imbas, tinggal tunggu waktu saja entah besok lusa akan saya beli,” kata Hidayat.
“Bukan hanya itu untuk para pekerja pun, akan kami prioritaskan warga pribumi sekitar sesuai dengan keahlian yang membidanginya. Dan kita siap bekerjasama, saling menguntungkan dengan ormas dan berbagai elemen masyarakat,” tambahnya. (BR-11)
Discussion about this post