Sumedang (BR.NET).- Memasuki hari ke-19 Puasa Ramadhan 1445 H, Polres Sumedang fokus pada pelaksanaan Operasi Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) dalam rangka ciptakan situasi kamtibmas yang kondusif di wilayah hukum Polres Sumedang.
Kasi Humas Polres Sumedang, AKP Awang Munggardijaya, membenarkan perihal tersebut melalui keterangan Press release tertulisnya kepada awak media, Minggu 31 Maret 2024.
“Kegiatan warga masyarakat pada bulan puasa melambangkan sholat tarawih berjamaah di masjid setempat, acara buka bersama, ngabuburit dan juga tingkat aktifitas di pusat perbelanjaan seperti Griya dan Asia Plaza meningkat untuk memenuhi kebutuhan pakaian baju lebaran,” ungkapnya.
Dikatakan, adanya peningkatan pusat keramaian, seperti pertokoan sepanjang jalur kota Sumedang, Taman Endog, Alun-alun Sumedang dan titik lokasi lain yang juga menjadi tempat berkerumun warga untuk kebutuhan barang sembako maupun sekedar mengajak keluarga untuk hiburan.
Lebih lanjut, kata dia, dalam antisipasinya, pihaknya rutin menggelar Ops KRYD, yang merupakan program Kapolres Sumedang AKBP Joko Dwi Harsono, (29/3) dimulai pukul 23.00 Wib sampai dengan pukul 02.30, dibawah pimpinan Kabag Ops Polres Sumedang Kompol Aan Supriatna, didampingi Kasi Humas, Kasi Dokkes Iptu Gungun Gunawan, Ipda Juhaeri selaku Pawas dan diikuti 25 Personil Polres Sumedang.
“Terima kasih atas pelaksanaan kegiatan KRYD, fokus kita dalam pelaksanaan untuk menutup peluang terjadinya kriminalitas yaitu Curas (pencurian dengan kekerasan), Curanmor (pencurian kendaraan bermotor), Curat (pencurian dengan pemberatan) serta gangguan kamtibmas lainnya,” kata Kabag Ops.
“Penanganan terhadap orang yang kondisi mabuk miras, jangan sampe terpancing juga harus bisa jaga diri kemudian rekan rekan ketika mengamankan tersangka tolong segera dilaporkan dan koordinasikan dengan pimpinan, laksanakan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab, tingkatkan kewaspadaan, jaga keselamatan dan lakukan buddy system, ditambahkan Aan.
Adapun, kejadian perang sarung di beberapa tempat di Sumedang telah dilakukan penanganan beserta kehadiran orang tua dan perangkat pemerintah setempat.
“Kami selalu berikan imbauan melalui medsos maupun sambang Bhabinkamtibmas agar anak-anak, remaja pada pukul 22.00 Wib harus berada di rumah dan sepengetahuan orang tua. Hal ini mengantisipasi merebaknya perang sarung yang dapat menimbulkan kenakalan remaja yang merugikan berbagai pihak,” imbuhnya. (Gani)
Discussion about this post