Soreang. (BR)- Seperti diberitakan bandungraya. net sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Dr. H. Juhana M. Mpd ditengah pandemic covid-19. sangat optimis kalau kualitas pendidikan tetap berkelanjutan, sehingga, orang tua pun diharapkan tidak khawatir, karena sistem pembelajaran sudah diatur sedemikian rupa agar memenuhi protokol kesehatan.
Hal tersebut mendapatkan tanggapan tokoh pendidikan di kabupaten Bandung menurut Prof. Dr. H. Toto Sutarto Gani Utari bahwa Institusi Sekolah saat ini sudah dirasakan oleh semua unsur tidak bisa dihapus, Meskipun sempat gencar dibahas, bahwa pendidikan di era sekarang sudah tidak membutuhkan institusi sekolah.
“Kata Toto Perlu saya himbau, bahwa pendidikan ada ilmunya, dan ilmu pendidikan membangun karakter, yang kemudian membentuk budaya “.
Diutarakan Toto Sutarto, Begitu kuatnya ilmu pendidikan hingga sudah membangun budaya agar sekolah harus melalui istitusi sekolah sehingga tidak bisa dihapuskan.
Pandemi covid-19 saksi nyata, bahwa masyarakat mengikrarkan pentingnya institusi Sekolah, Berbagai ekspresi diperlihatkan, semua menyatakan bahwa mereka butuh institusi sekolah, seolah Allah swt menjelaskan melalui covid-19 ini bahwa mendidik anak lebih tepat di institusi sekokah.
Menurutnya pula, bahwa Pandemi covid 19 menancing para panelis yang menyatakan bahwa IT akan menggantikan instutusi sekolah nenyadari bahwa pendapatnya tidak tepat .
” Fakta membuktikan, semua praktek Daring tidak membuahkan hasil yang memadai, bahkan cenderung gagal ” .
Jelas Prof. Toto, Saat ini semakin kuat untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran tatap muka, permasalahan sekarang, di masa pandemi seperti ini sulit mengelola institusi sekolah, karena diharuskan melakukan physical distancing, Dan semua unsur pengelolaan sekolah harus dilakukan jarak jauh.
Di antaranya adalah pekaksanaan Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) harus dilaksakan secara online, langkah ini sebenarnya meruoakan alternative atau jalan keluar yang jitu.
semua orang tua bisa mendaftarkan anaknya cukup dari rumah masing masing, bahkan beberapa kekhawatiran yang sering terjadi pada saat PPDB dapat dihindarkan. Langkah ini hampir bisa dikatakan satu satunya jalan keluar.
Akan Tetapi muncul persoalan baru yang cukup esensial, yang sama seperti saat belajar online, Tidak semua orang tua bisa mendaftarkan anaknya ke sekokah. dan akan memeras otak untuk memecahkannya, yang tidak bisa mendaftarkan adalah mereka yang tidak mampu membeli handphone android dan tidak paham Daring.
Hingga menurut Toto Sutarto Gani Utari, Akan muncul tuduhan baru, Sekolah hanya untuk anak yang orang tuanya sanggup membeli HP. ini perlu diantisipasi jauh hari, kita yakin, pasti ada jalan keluarnya namun, harus diakui PPDB secara online tidak akan nencapai harapan 100%, Pungkasnya. (BR.01)
Discussion about this post