Senin, 13 Oktober, 2025

Pengawasan Pasien Isoman Diakui Pemkab Bandung Barat Belum Maksimal

Bandungraya.net – Bandung Barat | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat mengakui, pengawasan terhadap pasien positif Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumahnya masing-masing tak maksimal dan banyak kendalanya.

WAJIBDIBACA

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bandung Barat, Asep Sodikin mengatakan penyebab tidak maksimalnya pengawasan tersebut, yakni banyaknya tenaga kesehatan yang juga terpapar Covid-19 serta diperbantukan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).

“Memang sekarang ini sangat banyak penambahan pasiennya di tengah segala keterbatasan kita. Nakes puskesmas kekurangan karena di BKO (perbantukan) ke RSUD. Ditambah banyak juga kan yang terpapar. Jadi kondisinya sangat luar biasa sulit,” ungkap Asep kepada wartawan, Selasa (6/7/2021).

Faktor lain yang menyebabkan terkendalanya optimalisasi pengawasan pasien isoman, yakni rendahnya kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan, sehingga ledakan kasus Covid-19 tak terkendali.

“Kita minta masyarakat untuk disiplin menaati prokes, itu penting untuk menekan kasus. Kalau tidak begitu susah, dari hilir ke hulu kalau tidak ikut serta ya kasus tidak bisa ditekan,” jelasnya.

Kendati demikian, Asep menyebut, adanya kabar soal pasien positif Covid-19 yang tengah menjalani isolasi mandiri lantas meninggal dunia sebagai sesuatu yang kasuistis.

“Pasien isolasi mandiri meninggal dunia itu kan kasuistis. Dalam kondisi seperti ini tidak bisa menyalahkan siapapun. Kasuistis ini bukan kelalaian, tapi kondisinya memang seperti ini,” tegasnya.

Asep mengatakan, pihaknya sudah meminta setiap puskesmas melakukan pengawasan pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri secara berkala dan ketat menghindari kejadian tak diinginkan.

“Tapi di Kabupaten Bandung Barat sendiri kita sudah minta pihak puskesmas untuk memaksimalkan kinerjanya dalam melakukan pengawasan,” pungkasnya. (Red)

Berita Selanjutnya

Discussion about this post

KOLOM