SOREANG (BR).- Sebagai Ibukota Kabupaten Bandung, Soreang masih belum tertata dengan baik, bahkan tidak seperti Ibukota di daerah lain, sejumlah fasilitas penunjang masih belum tertata dengan baik.
Hal tersebut terlihat dari banyaknya fasilitas umum yang tidak terawat. Seperti trotoar yang telah rusak di beberapa titik pusat kota.
Begitu juga dengan kemacetan yang masih menjadi hal krusial yang belum terselesaikan. Padahal, sejak Soroja dibuka, aktivitas lalu lintas menjadi lebih meningkat.
Camat Soreang Rusli Baijuri mengatakan sebagai pusat Ibukota Soreang memang sudah selaiknya mendapat perhatian lebih dalam pembangunannya.
“Upaya pembangunan dan penataan sudah dilakukan, tapi belum terlihat secara kasat mata,” tutur Rusli, Rabu (30/5/2018).
Dalam pembangunan dia mengatakan bahwa baru dilakukan beberapa tahun terakhir. “Tahun ini ada 70 titik pembangunan infrastruktur oleh PUPR yang diantaranya meliputi pembanguan trotoar, jalan dan drainase,” katanya.
Selain itu pembenahan alun-alun Sorenag juga akan dilakukan, yang mana tahun ini akan dibuat DED (detil enginering desaign) pembangunannya.
“Akan dibuat juga RDTR (rencata detil tata ruang) yang akan menopang pembangunanya,” ujarnya.
Selain itu banyak juga rencana pembangunan lain seperti penataan pasar dan terminal Soreang.
“Sebagai ibukota Kabupaten Bandung saat ini Soreang belum mempunyai perguruan tinggi yang banyak, kedepan sudah ada rencana pembangunan kampus STKS (Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial), saat ini sedang dalam proses pendekatan dengan masyarakat,” ungkapnya.
Jika semua pembangunan telah rampung, Rusli meyakini Soreang akan tampak berbeda dari saat ini dan bisa terlihat laiknya Ibukota sebuah daerah. (Lily Setiadarma)
Discussion about this post