Kab. Bandung (BR).- Berbagai program digulirkan pemerintah baik pusat, Provinsi, maupun APBD kab. Bandung melalui Dinas Pendidikan Kab. Bandung, diantaranya Program Bantuan IT, sarana Prasarana Pendidikan, Peningkatan SDM, dan diantaranya Program Sanitasi Air Bersih ( toilet) ke sekolah baik tingkat SD maupun SMP yang ada di kab. Bandung.
Namun sangatlah disayangkan terkadang sekolah penerima manfaat terkadang tidak sesuai dengan realita yang terjadi dilapang, contoh sekolah yang fasilitas ruang kelas masih bagus dan sarana Toilet masih layak dipakai sudah menerima bantuan lagi, malah sebaliknya sekolah yang kondisi Rusak, seperti yang terjadi di SDN Baros 1 Kec. Arjasari dan SDN Purbasari Kec. Pangalengan kondisi Ruang Guru peninggalan Belanda yang sudah tidak layak masih dipergunakan, dan para siswa buang Air Kecil harus lari ke Kebun sekitar sekolah, atau dihalaman belakang sekolah.
Hal ini tidak terlepas dari lemahnya evaluasi dan skala prioritas yang disampaikan Kordinator wilayah kecamatan ke tingkat kabupaten tidak konkrit dan tidak sesuai dengan kondisi yang terjadi dilapangan.
Seperti halnya yang disampaikan unsur Komite SDN purbasari kec. Pangalengan dikediamannya pada bandungraya. net bahwa ia sangat prihatin yang terjadi dilapangan, menurutnya dulu saat gempa bumi terjadi diwilayah pangalengan meski beberepa ruang kelas ambruk namun luput dari Bantuan Pemerintah.
Saat ini diakuinya, SDN purbasari mendapatkan bantuan Rehab Ruang kelas namun kondisi Sarana Air Bersih dan Toilet sangat tidak layah baik bangunan maupun WC nya akhirnya dengan sembunyi sembunyi siswa kalau mau buang air kecil lari kebelakang bangunan ruang kelas, kalau tidak ke kebun sekitar sekolah.
Harapan Komite, Bupati Bandung H. Dadang M. Naser dan Kepala Dinas Pendidikan Kab. Bandung dapat turun dan melihat langsung kondisi yang terjadi di SDN. purbasari Kec. Pangalengan Kab. Bandung. (BR.01)
Discussion about this post