Soreang, (BR).- Munculnya permasalahan kepermukaan yang terjadi di lingkungan Dinas Pendidikan Kab. Bandung, hal ini bukanlah menjadi rahasia publik lagi, melainkan dari hari ke hari, tahap ke tahan kian meruncing saja, dan hal ini menjadi tofik pembicaraan dikingkungan ASN disdik kab. Bandung, apalagi berkaitan dengan Tunjang Guru Ngaji dan Penyelenggaraan Rotasi. mutasi dan Promosi Jabatan yang terkesan tidak Normatip.
Hingga tiga unsur yang berbeda yang datang dari warga kab. Bandung, akademisi, dan pengamat Pendidikan pun bermunculan, yang menjadi pertanyaan apakah Lembaga yang menjadi wakil Rakyat mengetahui hal tersebut,..? Wallahualam.
Banyak dibicarakan, untuk menjadi pemimpin semestinya melalui tahapan yang benar sesuai dengan kepentingan Lembaga yang dipimpinnya, seperti halnya di Dinas Pendidikan Kab. Bandung, Hal tersebut dilontarkan seorang Pakar Pendidikan Prof. Dr. H. Toto Sutarto Gani Utari M. Pd. dalam pemberitaan diweb ini sebelumnya.
Menurut Pakar Pendidikan, Pertama Beberapa syarat umum untuk karakter seorang pemimpin adalah adil, jujur dan tanggung jawab. Sehingga selain skills nya mumpuni juga harus berkarakter dan professional, kata Dia.
Disamping itu Yang terakhir berarti mesti ahli di bidangnya, kooperatif, dan menegakan kode etik. Bila melihat Profesional bidang Pendidikan berarti harus menguasai kurikulum, menguasai teori belajar, dan menguasai proses belajar mengajar, Papar Prof. Dr. H. Toto Sutarto Gani Utari M. Pd.
Menyoroti pelaksanaan kebijakan rotasi, mutasi dan Promosi Jabatan Pengamat Pebdidikan Kab. Bandung H. Mumun Mulyana, mengatakan bahwa dilingkungan disdik sekarang muncul “masalah” baru, selain tidak normatif, karir dan kinerja tidak dipertimbangkan sebagai keputusan rotasi/mutasi dan Promosi tersebut, Ungkapnya.
Dikatakan Dr. Mumun Mulyana, bahwa dunia pendidikan itu bukan masalah kecil dan sesaat, ini menyangkut masa depan anak bangsa, selain itu guliran Anggaran / dana dilingkungan Pendidikan sangat besar didalamnya.
Jadi jangan jadikan, kebijakan dalam dunia pendidikan hanya didasarkan kepentingan politik belaka, karena menyangkut hajat hidup orang banyak dan masa depan anak bangsa, terang Mumun Mulyana
Sementara sebelumnya Ketua Jamparing Institut pemerhati kebijakan pemerintah Dadang Risdal Aziz, mengatakan, bahwa pihaknya sangat berharap dengan kepemimpinan Kepala Dinas Pendidikan yang baru H. Ruli Hadiana dunia Pendidikan dikabupaten Bandung akan lebih baik dan maju dari kepala Dinas Pendidikan sebelumnya, ucap Dadang.
“Namun setelah mengikuti perjalanan dan memperhatikan, nampaknya ada hal yang tidak jalan dalam penentuan kebijakan, salah satu conto dalam penunjukan seseorang untuk menduduki jabatan, baij Kasi, Kasubag, maupun Kabid, nampaknya penilaian kinerja yang akan dijadikan dasar untuk Rotasi, mutasi dan Promosi jabatan tidak dijalankan sesuai ketentuan pemerintah,” tuturnya.
Dadang Risdal Azis, menyoroti bahwa Akselerasi Visi misi Bupati Bandung H. M. Dadang Supriatna dilingkungan Dinas Pendidikan sendiri terkesan diabaikan, salah satu conto Program Guru Ngaji, yang penyelenggaraan kegiatannya dilaksanakan oleh pihak Dinas Pendidikan, nampaknya Bupati dan Baperjakat harus segera melakukan evaluasi terhadap Kinerja Dinas Pendidikan Kab. Bandung. (BR. 01)
Discussion about this post