Bandungraya. net – KBB | Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily mengaku selalu memikirkan nasib ibu-ibu dan anak-anak sejak Covid 19 melanda Indonesia. Hal itu diutarakan pada acara Penyerahan Bantuan Spesifik Bagi Perempuan, Anak, Lansia dan Penyandang Disabilitas, bertempat di Kantor Desa Kertawangi, Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (27/10/2020).
“Yang selalu saya pikirkan di era pandemi ini ibu dan anak. Karena ibu-ibu selain melayani suami, juga menjadi guru, memasak, mendampingi anak-anak belajar. Belum lagi kalau bapaknya terkena dampak PHK. Inilah yang menjadi pikiran kami di Komisi VIII”, ujar Ace.
Politisi Partai Golkar itu menyebut jika DPR RI terus memperjuangkan agar masyarakat terdampak Covid mendapat bantuan sosial pemerintah. Ia juga berpesan kepada Kepala Desa untuk memastikan agar bantuan sosial tepat sasaran.
“Kami berusaha terus berjuang agar program-program PKH, BPNT, Kartu Sembako dapat dirasakan ibu-ibu di tengah situasi seperti ini”, sambung Ace.
“Tolong diperhatikan Pak Kades, akurasi penerima bansos. Harus tepat sasaran. Jangan sampai orang yang seharusnya dapat bantuan, tidak dapat bantuan. Kami terus memastikan bantuan sosial tepat sasaran”, lanjutnya.
Ace Hasan juga berpesan agar masyarakat selalu menaati protokol kesehatan.
“Saya mengajak ibu-ibu untuk menerapkan 4 M. Pertama, memakai masker, ingat bu, kalau keluar rumah pakai masker. Ini semata-mata untuk kesehatan ibu. Kedua, mencuci tangan yang rajin memakai sabun. Ketiga, menjaga jarak. Keempat, menghindari kerumunan”, pungkasnya.
Sementara itu Elsa Restiana, Kasubdit Perlindungan Anak dan Korban Penelantaran mengatakan bahwa Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah memberikan bantuan spesifik selama pandemi Covid 19.
“Bantuan ini terbagi empat kategori, perempuan, lansia, anak dan penyandang disabilitas”, kata Elsa.
Elsa juga menyebut jika KPPPA telah mengeluarkan program kesehatan keluarga.
“Baru saja KPPPA meluncurkan protokol kesehatan keluarga. Jangan lupa menggunakan masker. Covid ini bisa kita tangani dengan menerapkan protokol kesehatan”, lanjut Elsa.
Kepala Desa Kertawangi, Yanto, dalam sambutannya berharap agar Covid 19 segera berakhir. Menurutnya, Covid 19 telah menganggu aktifitas belajar siswa.
“Semoga Covidnya cepat selesai. Yang saya rasakan, masyarakat (anak-anak) susah belajar”, ujar Yanto.( red**)
Discussion about this post