Bandung ( BR. NET) Seorang pemuda kelahiran Kp. Leles. Desa Mekarsari. Kecamatan Ciparay. Kabupaten Bandung, hingga saat ini sudah 20 tahun membaktikan dirinya pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
20 tahun menjadi birokrat eselon 1 di lingkungan istana kepresidenan, dengan tiga Presiden dan lima Menteri, tentu sangat luar biasa.
Dadan Wildan (57) tahun, kelahiran Bandung, 24 September 1967, menjadi birokrat di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara sejak awal tahun 2005. Saat itu, Menteri Sekretaris Negara, Prof. Yusril Ihza Mahendra (2004-2007), memintanya untuk menjadi Staf Khusus Mensesneg, bersama Dr. Hamdan Zulfa dan Dr. Margarito Kamis.
Saat Prof. Yusril digantikan oleh Pak Hatta Radjasa (2007-2009), Dadan Wildan didapuk dari Staf Khusus Mensesneg menjadi Staf Ahli Mensesneg hingga era Mensesneg Letjen TNI Purn. Sudi Silalahi (2009-2014).
Berakhirnya pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2014) digantikan oleh Presiden Joko Widodo (2014-2024), tidak membuat karir Dadan di Sekneg berakhir. Dadan masih tetap sebagai Staf Ahli Mensesneg Prof. Pratikno. Bahkan diminta beralih posisi menjadi Deputi Menteri Sekretaris Negara Bidang Hubungan Kelembagaan dan Kemasyarakatan yang dijabatnya selama enam tahun (2015-2021).
Di tahun 2021 bergeser kembali menjadi Staf Ahli Mensesneg Bidang Politik, Pertahanan, Keamanan hingga berakhirnya pemerintahan Presiden Joko Widodo di tahun 2024.
Pemerintahan terus berganti. Di bawah Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, serta Mensesneg Prasetyo Hadi, posisinya berpindah lagi, kembali menjadi Deputi di Bidang Dukungan Kebijakan Peningkatan Kesejahteraan dan Pembangunan Sumber Daya Manusia Sekretariat Wakil Presiden.
Alumni Jurusan Pendidikan Sejarah IKIP Bandung tahun 1989 ini, memang unik. Menjadi dosen di usia 22 tahun. Meraih jabatan Guru Besar di usia 37 tahun. Dan menduduki jabatan eselon 1 di usia 38 tahun.
20 tahun di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara yang diawali menjadi Staf Khusus Mensesneg, dua kali Staf Ahli Menteri, dan dua kali jadi Deputi Menteri, merupakan sejarah baru.
Di tengah kesibukannya, Dadan Wildan juga menjadi pembina Yayasan Pendidikan Prima Cendekia Islami yang mengelola SMP Prima Cendekia Islami. Di organisasi keagamaan, Dadan adalah Sekretaris Majelis Penasehat PP. Persis. Ketua Ikatan Alumni UPI. Ketua DPP Orari Lokal Kabupaten Bandung. Dan yang menarik, juga masih menjabat sebagai Ketua RW.02 Kelurahan Ledeng, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung.( Awing )
Discussion about this post