Bandung (BR.Net) Pemerintah Kabupaten Bandung terus berkomitmen untuk meningkatkan indeks pembangunan literasi masyarakat. Salah satu bentuk nyata dari komitmen tersebut adalah pemberian insentif sekaligus BPJS Ketenagakerjaan kepada 4.310 Bunda Literasi RW yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Bandung mulai tahun 2025.
Dalam kegiatan Rembug Bedas di Kecamatan Pasirjambu dan Kecamatan Paseh beberapa waktu lalu, Bupati Bandung, Dr. H.M. Dadang Supriatna, S.IP., M.Si., menyampaikan bahwa insentif dan BPJS Ketenagakerjaan ini akan diberikan kepada para bunda literasi mulai tahun 2025.
“Pemberian insentif ini merupakan wujud apresiasi sekaligus jaminan perlindungan bagi para Bunda Literasi, sehingga diharapkan dapat memperkuat peran bunda literasi dalam menciptakan masyarakat yang literat, cerdas, inovatif, dan berdaya saing,” kata Bupati.
Sebagai bentuk kepeduliannya terhadap Bunda Literasi, Hj. Emma Dety Permanawati, S.Pd.I., M.M., sebagai Bunda Literasi Kabupaten Bandung, menerima penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka (NJDP) atas dedikasinya dalam memajukan literasi di tingkat kabupaten.
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusip) Kabupaten Bandung H. Teguh Purwayadi mengatakan, program pemberian insentif dan BPJS Ketenagakerjaan ini disalurkan melalui Dispusip Kabupaten Bandung.
“Pemberian insentif dan BPJS Ketenagakerjaan ini sebagai bentuk penghargaan atas peran besar Bunda Literasi dalam mendorong gerakan literasi dan pembudayaan kegemaran membaca,” kata Teguh di Soreang, Rabu (11/12/2024).
Menurutnya, langkah ini juga menjadi motivasi bagi para Bunda Literasi untuk melaksanakan tugas dan fungsi utamanya dalam mempromosikan pembudayaan kegemaran membaca hingga ke tingkat RW.
Teguh juga turut mengungkapkan keberhasilan Kabupaten Bandung dalam mengelola program Bunda Literasi. “Bahkan Bunda Literasi Kabupaten Bandung telah meraih pengakuan nasional dengan dianugerahkannya Rekor MURI sebagai jumlah Bunda Literasi terbanyak di Indonesia,” ujarnya.(Gum)
Discussion about this post