Bandung (BR.NET).– Suasana Kantor Desa Cukanggenteng, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, mendadak ramai pada Selasa (7/10/2025). Puluhan warga Kampung Bojong Resmi mendatangi kantor desa tersebut untuk menyampaikan kekecewaan atas ucapan Kepala Desa Cukanggenteng, Rosiman, yang dinilai menyinggung dan menyudutkan Ketua RW 13 dalam sebuah voice note yang beredar di grup RW.
Ketua RW 13 Kampung Bojong Resmi, Yayat Hidayat, mengaku tersinggung dan merasa dilecehkan oleh ucapan Kepala Desa yang seolah merendahkan peran RW di mata masyarakat.
“Terus terang saya merasa sangat sakit hati, dan saya masih belum mau memaafkan, meskipun kepala desa sudah meminta maaf waktu di dalam mediasi,” ujar Yayat kepada bandungraya.net.
Menurut Yayat, dalam voice note tersebut Rosiman mengeluarkan pernyataan bernada sindiran dan menuding RW kurang berkoordinasi dengan pihak desa terkait penyaluran bantuan.
“Ari samemehna sagala permasalahan teh sok laporan ka desa, ari geus meunang bantuan, RW teh sok ngahep-hep teu laporan ka desa… Ulah ngahep-hep, ulah asa jasa, ulah diteladani kasadayana.” bunyi terjemah Voice note dalam handphone milik Yayat.
Sementara itu, Dani, warga yang juga hadir dalam mediasi, menjelaskan bahwa bantuan dana sebesar Rp10 juta yang sempat disebut dalam perbincangan tersebut berasal dari anggota DPRD Kabupaten Bandung Fraksi PKB, Hadiat, S.Pd.I, bukan dari Pemerintah Desa.
“Saya memang menyampaikan keluhan kepada Pak Hadiat tentang kebutuhan upah tukang. Alhamdulillah, beliau datang dan langsung memberikan bantuan sebesar Rp10 juta. Jadi bantuan itu bukan dari desa,” ungkap Dani dalam rekaman video yang beredar.
Menanggapi persoalan itu, Kepala Desa Cukanggenteng Rosiman akhirnya menyampaikan permohonan maaf secara terbuka di hadapan Ketua RW 13, warga Kampung Bojong Resmi, serta unsur Forkopimcam Pasirjambu yang terdiri dari Camat, Kapolsek, dan Koraml.
“Saya memohon maaf yang sebesar-besarnya atas ke khilapan dan kekeliruan saya, apabila perkataan saya dalam voice note tersebut telah menyinggung hati dan perasaan warga,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Camat Pasirjambu, Nia Kania, mengimbau seluruh pihak agar tidak memperbesar kesalahpahaman tersebut dan tetap menjaga suasana kondusif di wilayahnya.
“Kalau ada miskomunikasi, jangan dibesar-besarkan. Selesaikan melalui musyawarah agar tidak terjadi gesekan yang bisa merugikan semua pihak,” pesan Nia Kania. (Heri).
Discussion about this post