Rancabali (BR).- Kawasan wisata pemandian air panas Walini, di Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, minus daya tarik wisata. Hal ini patut mendapatkan perhatian pihak stakeholder yang berkompenten didalamnya.
Dengan banyaknya saingan yang memiliki aspek sama sudah barang tentu wisata Walini harus punya daya tarik tersendiri bagi para wisata dan pengunjung, hal tersebut disampaikan Herman, humas dan informasi pengelola kolam air panas Walini pada bandungraya.net Sabtu (15/9).
Menurut Herman, personil di kawasan Walini sebanyak 17 orang termasuk petugas SAR sedangkan mitra yang diperbantukan ada 52 orang diantaranya petugas toilet, parkir dan lainnya.
“Berdasarkan siklus pengunjung yang paling minim antara bulan keberangkatan haji, dan bulan Februari tidak jarang hari buka tapi pengunjung tidak ada, diperkirakan hanya 20 persen pengunjung dari kafasitas pengunjung sebanyak 4.000 orang,” jelas Herman.
Untuk mendobrak minat pengunjung tersebut Herman menjelaskan, di kawasan Wisata Walini perlu ada sentuhan dan tambahan sarana daya tarik pengunjung, 4 kali dalam satu tahun terjadi peningkatan pengunjung diantaranya pada liburan sekolah tengah semester, libur sekolah akhir semester, Idul Fitri, dan tahun baru.
“Yang tidak masuk logika proses ijin dengan kontrak dan objek yang sama yaitu kolam renang, bayangkan dari Ciwidey sampai Rancabali ada 8 titik wisata yang objeknya sama kolam renang, namun bila terjadi peningkatan sarana daya tarik tapi tidak ditunjang dengan sarana transformasi jalan, pasalnya jalan Ciwidey Rancabali sangat sempit dan kerap kali terjadi kemacetan,” imbuhnya.
Herman, menghimbau kepada seluruh pengunjung agar lebih berhati-hati bila akan berwisata ke kawasan kolam pemandian Walini, karena jalan yang akan dilalui cukup sempit. Demi untuk keselamatan sampai tujuan dan rumah masing-masing. (BR-01)
Discussion about this post