Bandung (BR).- Jembatan di Kampung Cilisung Desa Sukamenak Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung, dirobohkan karena sempat ambrol beberapa bulan lalu. Untuk aksesbilitas, warga membangun jembatan dari bambu supaya kendaraan roda dua bisa melintas.
Kepala UPTD Sapras Margahayu,H.Dede Mulyana S.sos Mengatakan,Hari ini kami sedang melakukan Monitoring ke Jembatan Cilisung,Desa Sukamenak Kecamatan Margahayu, sebelum di rehab kondisi jembatan ada kerusakan Abutmeun bawah karena Scorring dan gerusan air,serta kerusakan pada lantai atas dan realing Jembatan.Sehingga ada potensi membahayakan pengguna jalan” Ujarnya Kamis 2 November 2023.
Dinas PUTR, melakunan rehab total Jembatan tersebut, dengan Anggaran Rp.618.789.056.00 yang dilaksanakan oleh CV.Intan Berlian dan diawasi oleh konsultan CV.Ek Mapro, Jelasnya.
Monitoring ini bertujuan untuk memastikan pekerjaan tersebut sesuai dengan Dokumen kontrak baik secara mutu, kualitas,dan kuantitas dan tentunya tepat waktu sesuai dengan kontrak”jelasnya.
Sementara salah seorang warga mengatakan jembatan utama Sungai Cilisung yang merupakan anak Sungai Citarum ambrol sekitar 11 bulan lalu.
“Awalnya jembatan utama ambrol, sampai setengahnya. Jadi membahayakan,” ujar Dadang.
Kades setempat mengajukan perbaikan. Hingga akhirnya sekitar 3 pekan lalu dilakukan perbaikan. Jembatan yang tinggal setengah tersebut dirobohkan, sehingga jalan menjadi terputus.
Warga kemudian membangun jembatan baru terbuat dari bambu secara swadaya supaya masyarkat bisa beraktivitas seperti biasa. Jika tidak ada jembatan, warga harus mengambil jalan memutar dengan jarak beberapa kilometer”katanya
Jembatan lama sendiri disebutkan akan dibangun dengan anggaran mencapai Rp600 juta dengan waktu pengerjaan 120 hari.
“Sejak saat itu, tidak ada lagi terlihat ada orang yang bekerja membangun jembatan,” ucap Agus, salah seorang pengguna jalan.
Agus merasa khawatir pembangunan jembatan tersebut molor. Walaupun ada jembatan bambu, namun hanya bersifat darurat.
“Saya juga kalau pakai sepeda motor agak khawatir menyebrangi jembatan bambu,” katanya.
Padahal, saat ini sedang musim kemarau, sehingga anyaman bambu tidak terlalu licin kalau dilintasi.
“Kalau musim hujan pasti licin, Inginnya jembatan lama segera beres,” tukas Warga. (BR. 17)
Discussion about this post