GARUT, (BR) – Kamis, 06 Juli 2023 sekitar pukul 10.00 WIB, Garut di gemparkan dengan tersebarnya video rekaman cctv seorang ABG perempuan yang tengah melakukan percobaan bunuh diri di jembatan sungai cimanuk maktal.
Beruntungnya gadis tersebut terselamatkan berkat laporan cepat dari saksi dan tanggap dari pihak kepolisian dan juga BPBD, berdasarkan informasi yang tersebar, gadis tersebut galau akibat di tuduh oleh pacarnya telah berzina dengan lelaki lain dan tersebar kepada teman-temannya, sehingga dia sudah sangat menanggung malu atas tuduhan tidak berdasar tersebut.
Kejadian tersebut mengundang berbagai tanggapan dari berbagai pihak termasuk dari Ratih seorang aktivis perempuan yang juga sebagai Kadiv Kewanitaan Angkatan Muda Ka’bah ( AMK) DPC. PPP Kabupaten Garut.
Ratih mengungkapkan pihaknya sangat menyayangkan akan kejadian tersebut
“Saya sebagai anak perempuan sangat menyayangkan tindakan tersebut. Dalam hal ini sudah pasti banyak yang bertanya ‘siapa yang salah’ dan ‘siapa yang harus di salahkan,” katanya, Sabtu (8/72023).
Namun, menurut dia, dua hal tersebut tidaklah penting, tetapi yang terpenting adalah ‘solusi dari hal ini agar tidak terulang lagi’ atau lebih pada ‘meminimalisir tindakan percobaan bunuh diri akibat, kata Ratih, tuduhan tidak berdasar, bullying, pelecehan,kekerasan serta tindakan kriminal lainnya yang mempengaruhi kesehatan mental seseorang.
Pada dasarnya, imbuh dia, hal kecil dan sangat mudah dilakukan adalah dengan adanya ‘perhatian’ dan ‘kepedulian’ terhadap orang-orang di sekitar kita yang memang saat ini sudah sangat sulit kita rasakan.
Dengan keberadaan kita yang mau mendengarkan kegelisahan seseorang itu sudah lebih cukup sebenarnya, karena seseorang yang memiliki kegelisahan dan masalah itu tidak selalu mengharapkan dibantu, tapi cukup di dengar pun itu sudah lebih menenangkan hati dan pikirannya.
Selain itu, lanjut Ratih yang juga pemerhati dunia pendidikan yang tergabung di Komunitas Pendidikan Nasional (Kompenas) mengungkapkan, alasan utama kenapa seseorang itu tidak ingin terbuka karena suatu kekhawatiran akan tidak di tanggapi dan justru balik di cemooh oleh orang yang mendengarnya.
Sehingga pada akhirnya kegelisahan tersebut disimpan sendirian hingga menimbulkan keputusan mengambil tindakan yang berbahaya, karena setiap orang itu tidak memiliki kekuatan yang sama dalam mengatasi problem solving and safe the mental of health.
“Maka dari itu, yuk kita lebih memperhatikan lagi sekitar kita, kurangi sedikit keegoisan tidak ingin ikut campur urusan oranglain, dan intinya jadilah pendengar yang baik bagi siapapun meski diri kita pun membutuhkan hal tersebut, namun percayalah saat kita membantu oranglain secara tidak langsung kita pun sedang dibantu,” tandasnya. (BR-15).
Discussion about this post