Soreang (BR).- Para pelaku usaha konveksi di Kabupaten Bandung mengeluhkan kondisi nilai tukar rupiah yang melemah atas dolar beberapa waktu terakhir. Dampaknya, terhadap industri konveksi, selain harga benang yang naik akibat dolar, penjualan dan omset yang didapatkan para pedagang saat ini menurun.
“Untuk bahan baku benang diimpor, ada kenaikan harga 10-20 persen. Mesin juga impor, dolar mempengaruhi,” ujarnya, Rabu (19/8).
Menurutnya, dampak kenaikan harga bahan baku membuat penjualan menjadi berkurang.
Perwakilan pengusaha menuturkan para pelaku usaha konveksi di Kabupaten Bandung biasa memproduksi pakaian muslim dan kerudung. Namun, karena dolar yang menguat penjualan barang berupa pakaian muslim dan kerudung berkurang 20-30 persen.
Menurutnya, dampak pengecoran terhadap pabrik-pabrik yang membuang limbah ke sungai tanpa pengolahan juga berdampak. Para pelaku usaha konveksi sulit memperoleh bahan baku dari pabrik yang dicor.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bandung, Popi Hopipah menuturkan, jumlah pelaku usaha konveksi yang memproduksi kerudung mencapai 5000 orang. Kemudian yang memproduksi barang fashion seperti pakaian sebanyak 3000 orang.
“Produk unggulan (konveksi) di Kabupaten Bandung yaitu baju muslim dan kerudung yang masuk ke pasar Baru Bandung, pasar di Jakarta dan pasar di Cirebon,” ungkapnya.
Ia menambahkan, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah mendorong Kabupaten Bandung memiliki model khas pakaian muslim. Pihaknya juga mendorong agar di lingkungan pemerintah Kabupaten Bandung wajib menggunakan sarung.
Wakil Bupati Bandung, Gun Gun Gunawan berharap para pelaku usaha konveksi bisa membuat perputaran uang di Kabupaten Bandung lebih baik dan mendorong kesejahteraan masyarakat bisa lebih baik dan maju.
Wabup sangat mengapresiasi kehadiran pusat grosir Cibaduyut-Muslim Fashion yang mengakomodir seluruh pelaku usaha konveksi Kabupaten Bandung. Dengan harapan perekonomian masyarakat terus berkembang.
Terkait dengan nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar, Gungun menilai industri konveksi di Kabupaten Bandung akan tetap stabil. Sebab, masih banyak konsumen yang mencari produk-produk konveksi. (BR-01)
Discussion about this post