Bandung (BR.NET).- Kenalkan produk kopi unggulan Kabupaten Bandung. Pemkab Bandung menggelar Bedas Coffe Festival 2024 dalam balutan kolaborasi di GBS Sabu (27/07/2024)
Kepala Dinas Pariwisata dan kebudayaan Wawan Ridwan berharap dengan terselenggaranya Bedas Coffee Festival dari berbagai produk UMKM di Kabupaten Bandung utamanya komoditas kopi dapat tersebarluaskan.
“Saya berharap event seperti ini bisa dilaksanakan berkelanjutan dalam upaya membantu para pelaku usaha di Kabupaten Bandung,” ujar Wawan
Lebih lanjut, wawan menyebut produk kopi asal Kabupaten Bandung ini tak hanya dipasarkan secara lokal, ataupun regional. Bahkan masuk dalam skala nasional dan internasional.
Pasalnya selain menampilkan kopi sebagai produk kebanggaan kabupaten Bandung, dalam acara tersebut juga berlangsung job fair yang difasilitasi oleh dinas Ketenagakerjaan kabupaten Bandung.
“Di acara ini Disnaker menyediakan 350 lowongan kerja, menurut Wawan, Bedas Coffe Festival memiliki beberapa tujuan, termasuk menjadi ajang pencarian bakat dan kreatifias,”Imbuhnya
Tujuannya yang pertama , adalah eduwisata tentang kopi, dan yang kedua memberikan kesempatan kepada masyarakat akan peluang kerja, karena ada job fair. Disini juga mencari bibit-bibit kreatif.
Berkaitan dengan nama kegiatan sendiri yang menonjolkan kopi sebagai komoditas kebanggan kabupaten Bandung, Wawan berharap acara tersebut dapat mendongkrak pertumbuhan minat dan kesadaran masyarakat akan perkembangan pariwisata di kabupaten Bandung”terangnya
“Dengan adanya atensi masyarakat terhadap kopi, kami berharap mereka juga bisa menjual wisata yang ada di kabupaten Bandung. Mereka secara bertahap beralih profesi menjadi petani kopi dari yang sebelumnya petani sayur. Memang tidak mudah mengalihkan profesi mereka untuk mengurangi tanaman sayur, itupun sudah berlangsung sejak 2011’, tutur Wawan.
Masih menurut Wawan, budidaya pertanian kopi memberi manfaat ganda, selain menghasilkan komoditas bernilai jual tinggi, tanaman kopi juga dapat menjaga struktur tanah dengan baik dibanding tanaman sayuran yang justru membuat tanah mudah longsor, terlebih jika diguyur hujan.
“Sesuai tupoksi kita terus menggairahkan wisata dan budaya yang berasal dari masyarakat bawah dulu, dari desa. Jadi kesadaranmasyarakat harus kita kembangkan untuk menjadi potensi ekonomi di sektor wisata dan budaya. Kalau masyarakatnya tidak punya kesadaran wisata, maka sulit untuk mendorong ke arah sana”, jelas Wawan.
Sementara Ketua Komunitas Gradasii Seni lukis dan Seni Rupa R Cahyadi, berterima kasih atas kepercayaan untuk mendekorasi menghias di Taman Lembah ini , kegiatan dari mulai 3 gerbang hingga Betdrop yang dekorasi, dan dekorasi ini konsep Alam sehingga sambil ngopi dan melihat dekorasi alam. (Gum)
Discussion about this post