Ciamis ( BR. NET) Pondok Pesantren Persatuan Islam (PPI) No.109 Kujang Cikoneng Kabupaten Ciamis, menggelar Workshop Pesantren Digital untuk para pimpinan Pondok Pesantren Persatuan Islam (Persis) di Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis, Rabu 25 Desember 2024.
Workshop Pesantren Digital itu menghadirkan dua pembicara, yakni Dr. H. Rofik Husen, S.IP., M.Si dari Pesantren Persis Manba’ul Huda Kota Bandung sebagai praktisi pesantren dan Prof. Dr. Dadan Wildan, M. Hum, Deputi Bidang Peningkatan Kesejahteraan dan Pembangunan Sumber Daya Manusia Sekretariat Wakil Presiden.
KH. Isa Anshari SQ, S.Ag pimpinan Pondok Pesantren Persis No.109 Kujang Ciamis mengemukakan, workshop pesantren digital ini digelar dengan maksud untuk memberikan pencerahan kepada para pimpinan pondok pesantren untuk menyongsong era baru digitalisasi pesantren.

Melalui Workshop ini, kami berharap agar pengelola pesantren dapat memahami pentingnya pemanfaatan teknologi informasi yang berkembang pesat. Pesantren tidak boleh ketinggalan dalam hal digitalisasi ujar ustad yang Hafiz Qur’an 30 Juz itu.
Sementara Dr. H. Rofik Husen berpendapat, sudah saatnya pesantren Persis yang di awal berdirinya pada tahun 1936 telah melakukan revolusi besar dalam pengelolaan pesantren, dapat kembali menjadi pelopor pesantren digiral. Di era digital saat ini, Pesantren Persis harus melakukan lompatan lebih jauh lagi memasuki era digital ini. Beberapa Pesantren Persis memang sudah banyak yang menerapkan digitalisasi baik dalam administrasi maupun metode belajarnya. Tetapi masih banyak pula yg belum menerapkannya.
Workshop ini dapat menjadi pendorong percepatan lahirnya Pesantren Digital di jamiyyah Persatuan Islam. Tentu saja diperlukan bimbingan teknis digitalisasi untuk para ustad yang mengajar di Pesantren. Saya kira Bidang Tarbiyah Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP
Persis) dapat menginisiasi agenda ini, ungkap Dr. Rofik yang belum lama meraih gelar doktornya dari Universitas Pendidikan Indonesia ini.
Sementara itu, Prof. Dadan Wildan mendorong agar pesantren pesantren Persis memanfaatkan platform digital. Sudah saatnya pesantren- pesantren Persis yang sejak awal kelahirannya, tampil kembali dengan kebaruannya di era digital saat ini.

Para santri Persis harus lebih mengenal kerangka kompetensi belajar di abad 21 ini, antara lain santri harus kreatif, inovatif, melek teknologi informasi dan multimedia. Dalam pengelolaan pesantren, di era digital saat ini pesantren perlu didorong untuk mulai menggunakan platform pembelajaran berbasis aplikasi, pemanfaatan bahan ajar multimedia, dan mengembangkan talenta santri sebagai inovator dan entrepreneur.
Pesantren Persis harus berupaya meningkatkan keterampilan digital santri melalui program pelatihan teknologi, kolaborasi dengan pemerintah dan dunia usaha, serta pemanfaatan platform e-commerce untuk memperluas jihad santri di bidang entrepreneur menuju santripreneur ungkap birokrat yang juga sekretaris Majelis Penasehat PP. Persis ini.
Ke depan, Pesantren Persis yang tersebar di seluruh Indonesia dapat membangun kolaborasi dan kemitraan menuju komunitas pesantren digital.
Dalam kolaborasi ini dapat dimulai dengan membangun jejaring komunitas digital, membangun forum atau platform berbagi ilmu antara para santri dan ustad, mendorong peningkatan teknologi salah satunya dengan mengintegrasikan coding, desain grafis, hingga pemanfaatan media sosial untuk memperluas medan dakwah. Dengan cara itu, akan terbentuk citra pesantren sebagai lembaga pendidikan modern, tutup Prof. Dadan. ( Odeng )
Discussion about this post