Sumedang (BR).- Sektor pertanian merupakan penyumbang terbesar terhadap Produk Domestik Regional Broto (PDRB) di Kabupaten Sumedang, yakni sekitar 20 persen disumbangkan dari sektor pertanian.
Berikut disampaikan Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir dalam keterangannya kepada awak media, usai acara Sosialisasi Program Petani Milenial, di Gedung Negara, Selasa (23/11/2021).
“Berarti sektor pertanian adalah sektor unggulan, karena telah memberikan kontribusi terbesar. Tentu saja kami (pemerintah) harus memberikan perhatian yang lebih untuk sektor unggulan,” terangnya.
Dikatakannya, program tersebut merupakan sebuah ikhtiar pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat, memajukan pertanian, dan menciptakan lapangan pekerjaan. Terutama diberikan kepada generasi milenial supaya lebih tertarik lagi berusaha di bidang pertanian.
“Kami sangat menyambut baik program yang menjadi inovasi di Pemprov Jabar ini. Tentunya ini sebuah program yang mengkolaborasikan dan terintegrasi sehingga harapan-harapan kita ke depan bisa dicapai,” ungkapnya.
Bupati menuturkan alasan Pemkab Sumedang sangat antusias akan program tersebut yakni berangkat dari potemsi yg dimiliki Sumedang sendiri.
“Kabupaten Sumedang sebagai daerah agraris yang memiliki lahan pertanian sangat luas, terdiri dari lahan perhutani, kas desa, lahan negara, HGU, dan yang lainnya,” tuturnya.
Dari data yang diperoleh, sambung Dony, saat ini kaum milenial masih dianggap kurang memiliki minat di sektor pertanian.
“Dari data yang kami peroleh hanya sedikit petani muda yang memilih mata pencaharian sebagai petani. Saya berharap dengan adanya program petani milenial ini akan menumbuhkan semangat dan minat kaum milenial untuk bertani,” harapnya pula.
Kedepan, lanjut Bupati akan ada program yang disiapkan secara khusus dan terintegratif mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan pengemasannya.
“Kami akan siapkan mulai dari lahan dan modal, ini akan sangat terpadu. Mudah-mudahan anak-anak milenial akan mulai tertarik dengan istilah tinggal di desa rezeki kota,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Biro Perekonomian Setda Prov Jabar Drs. Beni bahtiar M.Si, yang hadir pada kesempatan tersebut mengatakan program ini ditujukan untuk meningkatkan kegiatan yang ada di setiap desa yang bernilai positif untuk meningkatkan perekonomian.
“Jumlah penduduk Jawa Barat kurang lebih 48,2 jta jiwa. Ini sangat signifikan terkait dengan kebutuhan pangan Jabar, ironisnya Jawa Barat yang begitu subur masih mendatangkan pangan dari negara-negara lain,” paparnya.
Diungkapkan Beni, dilihat dari jumlah penduduk Jawa Barat sama dengan jumlah penduduk Korea Selatan dan lebih besar dari penduduk negara Australia, Arab Saudi, dan Malaysia.
“Namun demikian dari sisi pendapatan APBN nya, Jawa Barat ini hanya satu persen dari Korea Selatan. Ini tentunya menjadi PR besar yang harus kita lakukan bersama-sama antara Pemerintah Pusat, Provinsi, dan daerah untuk mengakselerasi pertanian di daerah,” pungkasnya. (BR 11)
Discussion about this post