Soreang (BR).- Usia bumi yang semakin tua dan jumlah penduduk dunia yang terus bertambah, tak bisa dielakan sebagai faktor yang memicu rusaknya lingkungan oleh ulah oknum tak bertanggung jawab.
Di sisi lain, seruan untuk peduli dan memperbaiki lingkungan hidup sudah sejak lama bergaung. Tak hanya dari pemerintah, namun juga dari berbagai elemen masyarakat yang ikut bersuara dan beraksi nyata.
Namun aksi nyata yang sudah ada pun masih belum bisa menyelesaikan masalah lingkungan hidup secara menyeluruh. Padahal potensi dari pemerintah sebagai pemangku kebijakan dan para penggiat lingkungan tersebut sebenarnya sudah sangat besar.
Di Kabupaten Bandung misalnya, anggaran besar telah digelontorkan untuk perbaikan lingkungan hidup. Bahkan jumlahnya dilansir sebagai salah satu yang terbesar dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia yang rata-rata belum mencapai 0,3 persen dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
Nyatanya, berbagai masalah lingkungan hidup pun masih terjadi di Kabupaten Bandung. Selain masalah Citarum yang masih menyisakan banyak pekerjaan rumah, 24.000 hektar lahan hutan kritis dan masalah sampah pun masih belum sepenuhnya tertangani sampai tuntas.
Diutarakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Asep Kusumah pada acara pembentukan Kaukus Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung, Senin (24/9/2018). “Namun berbicara lingkungan hidup di Kabupaten Bandung itu menyangkut sekitar 3,6 juta manusia,” ujarnya.
Jelas Asep, kondisi itu tentunya membuat penyelematan lingkungan hidup tak bisa berjalan sendiri-sendiri. Butuh penyatuan energi dan potensi antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat umum.
Hal itulah yang kemudian mendasari Pemkab Bandung sepakat bersama sejumlah penggiat lingkungan dan elemen masyarakat lain, untuk membentuk Kaukus Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang digagas oleh Direktoran Kemitraan Lingkungan pada Kementerian Lingkungan Hidup. Kaukus tersebut diharapkan bisa menyatukan suara dan semua potensi yang ada untuk bahu membahu menyelamatkan lingkungan hidup di Kabupaten Bandung.
“Mudah-mudahan kaukus ini bisa menjadi langkah awal menyatukan energi semua pihak. Selama ini semua sudah bekerja, namun tetap akan lebih baik jika semua bersatu saling menguatkan dalam pemahaman dan tindakan,” kata Asep. (BR-01)
Discussion about this post