Rancaekek (BR).- Untuk memastikan kesehatan dan kebutuhan warga korban banjir dapat tertangani dengan baik, Camat Rancaekek Drs. Baban Banjar beserta Anggota DPRD Kab. Bandung Cecep Suhendar terjun langsung pantau situasi terkini dan menyediakan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan keseharian warga korban banjir, Jum’at (3/4/2020).
Pihaknya ingin memastikan kesehatan maupun kebutuhan makan para korban banjir ini, agar terpantau dan dapat tertangani secara baik. Apalagi saat ini kita tengah memutus mata rantai wabah Covid-19, dimana warga harus menghindari kerumunan orang banyak.
“Akibat banjir ini, mereka terpaksa harus berkumpul di sini,” ujar Camat Baban.
Sementara anggota DPRD Kab. Bandung Cecep Suhendar, “mengaku prihatin dengan kondisi sekarang, namun ia tetap mengimbau masyarakat agar sabar, tawakal, dan tetap ikhtiar serta berdoa. Menghadapi situasi ini, mengatakan pihaknya terus berupaya untuk mengantisipasi pencegahan penularan covid-19 yang telah mewabah.
“Aparat di kewilayahan harus gencar menyosialisasikan informasi kepada masyarakat agar terhindar dari virus corona dengan cara berprilaku hidup sehat. Seperti saat ini, ketika mereka berkumpul di pengungsian, tentunya sangat rentan terkena virus ini. Untuk mengantisipasinya, telah berikan masker, mereka juga harus berperilaku sehat,” ucap Cecep.
Ditempat berbeda Kades Desa Sukamanah Dede Rahim mengungkapkan, sebanyak 17 RW atau sekitar 70 persen luas wilayah desanya terendam banjir dengan total terdampak sekitar kurang lebih 3.500 kepala keluarga (KK) dan mereka pun terpaksa harus mengungsi dan ada pula yang memilih bertahan di rumah masing-masing, karena takut terpapar virus Corona.
Adapun pihaknya beserta para relawan pada saat ini telah menyediakan 3000 nasi bungkus uny didistribusikan kepada masyarakat korban banjir.
Dede pun menuturkan, guna memberikan rasa aman kepada pengungsi, pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan penyemprotan disinfektan di Kantor Desa Sukamanah.
“Karena banjir kali ini bertepatan dengan merebaknya Covid-19, jadi kami berupaya untuk melindungi masyarakat terutama pengungsi agar tidak terinfeksi mengingat di tempat ini akan terjadi kumpulan massa,” pungkas Dede. (BR.06)
Discussion about this post