Rancabali (BR)- Sehari sebelumnya dilokasi yang sama Bupati Bandung H Dadang M. Naser mengatakan bahwa perhelatan Pilkada dikab. Bandung di ikuti berbagai Bintang diantaranya Ada Bintang Sinetron Syahrul Gunawan, Bintang Sepakbola Atep, dan Bintang Birokrasi ( ASN) Usman Sayogi.
Kini giliran Pasangan bakal calon bupati/wakil bupati Bandung 2020, berkomitmen untuk menciptakan kontestasi Pilkada Serentak 2020 di Kabupaten Bandung aman dan damai.
Komitmen tersebut terjadi saat bakal calon/wakil bupati Bandung memenuhi undangan dari PWI Kabupaten Bandung di kegiatan Raker dan OKK di Rancabali Tea Resort, Kamis 10 September 2020.
Pasangan NU Pasti Sabilulungan (Nia-Usman) diwakili oleh Usman Sayogi selaku bakal calon wakil Bupati Bandung. Pasangan Bedas (Dadang Supriatna-Sahrul Gunawan) didelegasikan kepada Erik, salah seorang tim pemenangan. Sementara yang hadir dengan formasi lengkap hanya pasangan Dahsyat (Yena-Atep).
Dalam kegiatan dialog nonformal selama kurang lebih 1,5 jam yang diadakan oleh PWI Kabupaten Bandung itu, ketiga pasangan memaparkan sepintas program-program kerja ke depan jika terpilih menjadi pemimpin di Kabupaten Bandung.
Usman Sayogi menyebutkan, taglinenya yaitu “Urang lembur, rek tempur, moal mundur keur kamakmuran lembur”. Ia maju di Pilbub Bandung untuk mendampingi Hj. Nia Kurnia Agustina Naser sebagai bakal calon Bupati Bandung.
Selain berkomitmen agar pelaksanaan Pilkada berjalan aman dan damai, mereka juga berharap agar media dan insan pers bersikap adil dalam mengabarkan informasi terkait Pilbup Bandung 2020. Media dan insan pers diminta mengedukasi masyarakat dengan berita-berita yang berimbang agar masyarakat mendapatkan pendidikan politik yang baik.
Diutarakan Usman Sayogi, bahwa saat ini sudah tidak jamannya lagi mendebatkan masalah gender untuk memimpin sebuah daerah. “Sekarang sudah saatnya tidak memikirkan perempuan atau laki-laki yang akan memimpin. Sekarang saatnya siapa yang berprestasi dan bisa membawa Kabupaten Bandung lebih maju lagi,” kata dia
Berkenaan dengan Penyelenggaraan Raker dan OKK PWI menurut Dia ” dirinya yakin insan pers bisa menjaga independensinya dalam memberitakan informasi-informasi seputar Pilbup Bandung,” kata Usman.
Sementara itu Yena meminta agar wartawan maupun media tidak menjadi bagian dari tim sukses pasangan calon. Sehingga, kata Yena, pelaksanaan Pilkada Kabupaten Bandung bisa terselenggara secara sukses tanpa ekses.
“Saya harap media bisa memberikan informasi yang baik dan menjadi sarana edukasi pendidikan politik masyarakat. Kami semua ingin pelaksanaan Pilbup Bandung bisa transparan, dapat dipertanggungjawabkan, adil, jujur. Sehingga hasilnya melahirkan pemimpin yang berkualitas,” kata Yena.
Menurut dia, hembusan isu politik identitas mulai ia rasakan sejak kemunculan namanya pada September 2019 untuk berniat maju di kontestasi Pilbup Bandung 2020. Ia menganggap wajar jika segelintir masyarakat Kabupaten Bandung yang tak ingin memiliki pemimpin dari kalangan perempuan.
Ia menilai, awal hembusan politik identitas tersebut sebagai ungkapan rasa spontananitas dari seglintir masyarakat. Sebab, saat itu baru namanyalah yang muncul ke permukaan. Terlebih, adanya kaum perempuan yang maju di Pilbup Bandung 2020, menjadi sebuah kebaruan. Pasalnya, selama ini belum ada kaum perempuan yang berniat maju untuk memimpin Kabupaten Bandung.
“Ya mungkin suatu hal yang baru di masyarakat seorang perempuan memberanikan diri ingin jadi seorang pemimpin. Jadi mungkin masih mempertanyakan,” pungkasnya. (BR 01)
Discussion about this post