Bandungraya.net, Bojongsong | Pendidikan tidak menjanjikan orang untuk menjadi sukses, namun pendidikan merupakan pintu gerbang meuju kesuksesan. Pepatah tersebut merupakan suatu pernyataan betapa pentingnya pendidikan, dengan kenyataan bahwa tidak semua orang yang berpendidikan menjadi orang sukses, hal ini harus didukung dengan kerja keras, keuletan dan sikap mental yang kuat.
Bagi orang yang mampu mungkin pendidikan adalah hal yang biasa, dimana saja asalkan anaknya mampu bisa melanjutkan kesekolah Negeri walau dan bila tidak masuk Negeri pun bisa masuk ke Sekolah Swasta dengan biaya yang relatif besar pun mereka tidak ada masalah.
Berbeda halnya dengan masyarakat menengah kebawah, dengan geografis yang tidak mendukung seperti daerah pegunungan atau terpencil sehigga untuk masuk sekolah formal harus dengan perjuangan perjalanan jauh, sehingga mereka lebih berfikir dari pada melanjutkan sekolah lebih baik membantu perekonomian keluarga.
Walau Pemerintah sudah menggelontorkan dana begitu besar agar anak-anak usia sekolah dapat masuk kesekolah formal SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA namun masih banyak yang tidak bisa mengikuti persekolahan, adapun yang mengikuti namun di perjalanan drop out.
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) sebagai solusi untuk Penigkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dalam rangka menuntaskan anak putus sekolah, serta masih banyak warga masyarakat yang ingin melanjutkan sekolahnya namun terkendala usia serta waktu belajar yang dimilikinya, penuntasan buta aksara, peningkatan life skills atau keterampilan hidup. Sehingga rata-rata lama sekolah di Kabupaten Bandung meningkat.
Salah satu lembaga PKBM di Kabupaten Bandung, PKBM Hidayah di Kecamatan Bojongsoang yang telah berdiri sejak September 2005 lalu, Ketua Lembaga Cecep Hidayat, MT, dengan Lokasi PKBM yang strategis berada di tengah-tengah Kecamatan Bojongsoang yaitu di Kp. Cibisoro RT 02/16 Desa Bojogsari yang diapitoleh 5 desa lainnya sebrang jalan ketimur Desa Buahbatu, terhalang sekitar 1 Km Desa Desa Tegalluar, Sebelah Barat Desa Bojogsoang, Utara Desa Lengkong dan Cipagalo.
Telah banyak meluluskan Siswa Paket A setara SD, Paket B setara SMP dan Paket C setara SMA dan diantara mereka ada yang melanjutkan se Sekolah Formal Negeri atau Swasta dengan Jenjang yang lebih tinggi dan ada pula terus melanjutkan kembali di PKBM, banyak pula lulusan dari PKBM Hidayah tersebut menjadi PNS, Karyawan BUMN, Aggota Dewan hingga di Pemerintahan hingga peningkatan Karier di Instasi atau kesatuannya. Hal ini menujukan lulusan dari pendidikan Non Formal diakui baik oleh Semua Pihak apalagi saat ini Pendidikan Non Forma sama halnya dengan non Formal memiliki Direktur Pendidikan Masyarakat dan Khusus dan turunannya di Kementrian Pendidikan Nasional serta di Kabupaten Bandung Kepala Bidang Pendidikan Non Formal dan PAUD serta Kasi Kesetaraan, PAUD dan Kursus.
PKBM Hidayah di bawah Yayasan Hidayah memiliki program Pendidikan diantaranya PKBM Hidayah, LKP Hidayah, PAUD Hidayah dan TBM Hidayah. Selainitu, PKBM Hidayah memiliki layanan Pendidikan Khusus untuk anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) dan semoga kedepan menjadi SLB agar anak-anak lebih layak dalam layanan danuntuk guru memperolah pendapatan yaag sesuai, yang awalnya dengan Program Inklusi namun karena banyaknya siswa yang tidak mungkin di satukan dengan siswa yang normal sehigga dibuatlah layanan Khusus.
Saat ini siswa ABK berjumlah 52 orang dan semuanya dari masyarakat tidak mampu yang berada di wilayah kecamatan Bojongsoang, untuk peningkatan hasil yang maksimal guru nya pun sebagian besar lulusan dari Pendidikan LuarBiasa.
Awalnya mereka diantar jemput menggunakan motor oleh guru dan pengelola PKBM, sehingga ada perhatian dari PertaminaTBBM Kota Bandung dengan memberikan sebuah Mobil dan fasilitas lainnya untuk antar jemput mereka sehingga mobilisasi peserta didik lebih cepat, dan oleh Pertamina Program tersebut di namakan Dremable.
Semoga kedepan pendidikan Formal maupun Non Formal bisa bersinergi untuk membangun bangsa dan meningkatkan Sumberdaya Manusia (SDM) yang berkualitas. Tidak hanya pendidikan untuk anak-anak yang Normal namun anak-anak Disabilitas pun harus memperoleh perhatian yang sama. (BR.02)
Discussion about this post