Bandungraya. net-Jakarta | Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily mendukung upaya Badan Waqaf Indonesia (BWI) untuk melakukan literasi perwaqafan. Menurut Ace, BWI perlu bersinergi dengan Kementerian Agama (Kemenag).
Hal itu disampaikan Ace dalam pada rapat dengar pendapat antara Komisi VIII DPR RI dengan Baznas, Senin (13/9/2021) di Gedung DPR.
“Salah satu hal yang paling penting adalah literasi. Ini selalu kami tekankan karena itu menyangkut dengan sejauhmana pemahaman publik terhadap waqaf, yang selama ini selalu pemahamannya hanya dalam bentuk tanah”, ujar Ace.
“Salah satu instrument yang harus diperhatikan oleh BWI adalah Kemenag. Karena menurut saya Kemenag juga punya penyuluh yang jumlahnya cukup besar, 45 ribu. Yang juga bisa dimaksimalkan dalam konteks literasi waqaf itu. Jadi menurut saya sinergitas BWI dengan Kemenag tetap harus dijalin dengan sebaik-baiknya, karena itu bagian dari kita untuk mensosialisasikan”, sambung Ace.
Literasi tentang waqaf menurut Ace sangat penting agar hal itu menjadi gerakan nasional yang berkesinambungan.
“Langkah itu menurut saya sangat penting dilakukan agar waqaf ini menjadi gerakan nasional, menjadi gerakan yang berkesinambungan sampai pada level yang paling bawah”, lanjut Ace.
Pada rapat itu, BWI juga melaporkan realisasi anggaran BWI tahun 2021. BWI mendapatkan anggaran sebesar 8 miliar, dan hingga September sudah terserap 66% dari total anggaran, atau sebesar Rp. 5.277.961.661. Untuk tahun 2022, BWI mengusulkan anggaran sebesar 20 miliar.(*)
Discussion about this post