Bandungraya.net-Naringgul | Tak ada jembatan permanen untuk bisa dilalui kendaraan Roda Empat (Mobil-red) miris puluhan tahun masyarakat di dua Desa yakni Sukamulya dan Wanasari yang masuk wilayah Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, setiap harinya saat hendak menjual hasil bumi ke Bandung harus rela bertaruh nyawa menyebrangi derasnya air sungai Cigadung.
Pantuan bandungraya.net, di lokasi kali Cigadung memang sudah ada jembatan yang dibangun pemerintah daerah namun jembatan tersebut hanya bisa digunakan kendaraan roda dua (motor-red) kalau untuk kendaraan roda empat (mobil-red) belum ada.
Kepala Desa Wanasari Upid Saripudin menjelaskan terkait belum adanya jembatan dikali Cigadung yang menghubungkan antar Desa Sukamulya dan Wanasari kurang lebih jarak tempuh mencapai 5 Kilometer dari Desa Sukamulya ke Wansari dan hambatannya tidak ada jembatan untuk roda empat (mobil-red).
“Jalur jalan ini masuk jalan kabupaten dan ini merupakan akses jalan satu satunya bagi warga kami dan Sukamulya, mereka setiap harinya melewati jalan ini bagi yang mengunakan kendaraan roda empat sudah pasti harus menyebrangi kali Cigadung yang airnya cukup deras apalagi kalau turun hujan sudah pasti air dari kali Cigadung naik dan banjir,” ujar kades, Selasa (9/11/2021).
Kades menambahkan, kalau jembatan khusus untuk kendaraan roda dua dan pejalan kaki memang sudah ada waktu itu dibangunnya oleh dinas Tarkim Kabupaten Cianjur.
“Pihak pemerintah desa (Pemdes) Wanasari bukan tidak mampu untuk membangun jembatan yang bisa dilewati oleh kendaraan roda empat dengan mengunakan Anggran Dana Desa (DD), namun yang jadi hambatan karena terbentur dengan aturan sebab kalau jalankan tidak bisa mengunakan Anggaran Dana Desa (DD),”tukasnya.
Masih ucap Upid, diperkirakan panjang jembatan untuk di kali Cigadung panjangnya bisa mencapai 25 meter kurang lebih, sebab melihat contoh jembatan yang sudah ada khusus untuk kendaraan roda dua panjang jembatannya mencapai 16 meter.
“Kami atas nama warga desa Wanasari berharap mudah mudahan melalui pemerintah daerah dan Perovinsi juga pusat bisa segera membangun jembatan yang bisa dilalui oleh kendaraan roda empat (mobil-red), karena kasihan warga kami dan warga desa Sukamulya yang Setiap harinya harus menyebrangi kali Cigadung saat hendak menjual hasil bumi nya ketika menggunakan kendaraan roda empat,”bebernya.
Hal yang sama dikatakan Tutang (40) warga Desa Sukamulya mengatakan, dirinya setiap hari melewati jalan ini dengan terpaksa harus turun ke kali Cigadung walau harus nyawa taruhannya.
“Yah tidak ada lagi jalan alternatif yang paling dekat ikhwal satu satunya lewat jalan kali Cigadung,sebab kalau muter ke arah Cidaun lebih jauh belum lagi jalan nya rusak parah dan berlumpur,ada jalan alternatif lainya lewat gunung sumbul tetapi sama jugae jalan nya hancur berlumpur dan bebatuan,” katanya.
Tutang memaparkan, kalau perlu jujur dirinya juga sama ngeri saat hendak melintas Sungai Cigadung dengan mengunakan mobil apalagi membawa muatan, tetapi harus gimana lagi.
“Alhamdulilah walau harus menantang maut dengan melewati derasnya Air sungai Cigadung kami dan warga lainnya belum pernah mengalami kejadian yang membahayakan diri. Tentunya kami bersama warga lainnya berharap kepada pemerintah daerah dan provinsi juga pusat mudah-mudahan bisa segera membangun jembatan permanen di kali Cigadung yang bisa dilalui kendaraan roda empat untuk memudahkan akses jalan kami dengan adanya jembatan permanen yang bisa dilewati kendaraan roda empat akan meningkatkan roda perekonomian bagi warga desa Sukamulya,” harap Tutang. (BR-26)
Discussion about this post