Rancabali (BR).- Kembali terkuak program bantuan Kartu Indonesia Pintar (KIP) bagi siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang bernaung di bawah Yayasan Pendidikan Perkappen Kecamatan Rancabali, diduga terjadi pemotongan yang dilakukan oknum Kepala Urusan Tata Usaha.
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan dibeberapa tempat pemukiman masyarakat perkebunan sinumbra, ditemukan adanya keluhan dari beberapa orang tua siswa SMP Perkappen yang mengeluhkan, adanya dugaan pengkolektipan dan pemotongan pada setiap pencairan Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang dilakukan oleh pihak Yayasan Pendidikan Perkappen, melalui Kepala Urusan Tata Usaha.
Hal tersebut diperkuat oleh pengakuan beberapa orang tua siswa yang bersekolah di SMP Perkappen, yang berinisial NN (51 thn) mengatakan, setiap adanya pencairan KIP semua data harus dikumpulkan kepada salah seorang oknum Kepala Urusan Tata Usaha dan diminta sejumlah uang sebagai ongkos jasa pengambilan uang ke Bank.
“Kami diminta uang RP. 50.000 sebagai ongkos untuk jasa pengambilan uang ke Bank, dalam satu tahun ada dua kali pencairan, berarti apabila dikalikan menjadi RP. 100.000,” katanya di bedeng perkebunan teh sinumbra. 9 Desember 2021.
Hal yang sama diungkapkan salah seorang warga Desa Indragiri, Kecamatan Rancabali yang anaknya sekolah di Yayasan Pendidikan Perkappen yang membenarkan adanya pungutan atau potongan yang diduga dilakukan oleh Kepala Urusan Tata Usaha di SMP Perkappen.
“Kami sebagai orang tua siswa SMP Perkappen diminta data atau Kartu Bank bersama dengan nomor PIN oleh pihak sekolah, jelas tidak bisa menolak, adapun potongan di sebutkannya hanya sebagai ongkos jasa ke Bank,” katanya.
Kepala Sekolah SMP Perkappen, Lilis, mengatakan, pihaknya tidak tau menau terkait dugaan pemotongan KIP anggaran 2020.
“Saya baru tiga bulan menjabat Kepala Sekolah SMP Perkappen, tahun anggaran 2020 masih Kepala Sekolah yang dulu,” katanya di SMP Perkappen. Kamis 9 Desember 2021.
Ditempat terpisah Kepala Urusan Tata Usaha SMP Perkappen, Cucun, pada saat dimintai penjelasannya melalui pesan What- App tidak mau menjelaskannya dan terkesan tertutup. (BR-25)
Discussion about this post