Pajajaran (BR).– KONI Jawa Barat menggelar Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) Rabu (12/9/2018). Musorprov yang menganggendakan pemilihan ketua umum baru empat periode mendatang, itu berlangsung di Grand Aquila hingga Jumat (14/9).
Ketua umum lama, Ahmad Saefudin dipastikan melaju kencang untuk kembali menempati kursi ketua umum periode 2008-2022 menyusul tak ada lagi pesaing yang akan menghadang. Pasalnya, sampai pendaftaran dan pengambilan formulir ditutup pada Selasa (11/9), hanya ada satu lembar formulir pendataran calon yang keluar untuk pemilihan di Musorprov tersebut.
Ahmad Saefudin mengambil formulir pencalonan ketua umum beberapa jam sebelum ditutup atau Selasa pagi pukul 09:00 WIB. Diprediksi, proses pemilihan akan berjalan tanpa voting karena dan akan berbalik menjadi aklamasi karena dua pendaftar lainnya hanya didukung satu cabang olahraga saja dan dinyatakan gugur.
Bahkan sampai hari terakhir pendaftaran ditutup, dukungan suara baik dari KONI Kota/Kabupaten, Cabor (cabang olahraga) serta Badan Fungsional untuk Ahmad Saefudin telah mencapai 70 persen. Ini artinya, suara yang didapat Jenderal TNI AD Bintang Satu untuk meraih kursi ketua umum sudah mencapai quorum tanpa bisa dibendung lagi.
Dengan dinamika seperti itu, maka proses Musorprov sampai pada terakhir nanti, Jumat (14/9) akan berjalan damai tanpa diwarnai perselisihan atau deadlock. Hanya segilintir cabor dan Badan Fungsional yang tidak berada di barisan Ahmad dan masih kalah oleh suara yang jauh – jauh hari telah mendukung Ahmad Saefudin untuk kembali menjabat Ketua Umum KONI Jabar.
Usai menanda tangani formulir pendaftaran, Ahmad Saefudin berjanji setelah kembali terpilih akan mencanangkan empat misi yang akan digalakannya. KONI Jabar katanya, akan ikut meningkatkan keprestasian dan mengupayakan, mewujudkan bahwa olahraga sebagai instrumen untuk kekuatan pembangunan secara keseluruhan di Jawa Barat.
“ Terus terang saja, bahwa dengan melihat konstelasi keolahragaan Indonesia yang cukup baik setelah Asian Games, kemudian ikut mendukung program nasional unutk melanjutkan kembali masalah keolahragaan, tentunya ini harus kita tangkap sebaik-baiknya. KONI terus terang saja, ikut meningkatkan keprestasian, oleh sebab itu ke depan kondisi yang kita usung, adalah bagaimana mengupayakan dan mewujudkan itu,” ujar Ahmad.
Menurutnya, pembangunan sumber daya manusia (SDM), kenapa karena dari SDM yang dihasilkan dari keolahargaan akan memiliki karakter, kemudian memiliki keprestasian ujungnya memiliki keungulan – keungguln dan berkuaiatlitas.
“Kalau ini kita bisa wujudkan, tentunya ada empat misi yang harus kita dorong kepada pemerintah, misi yang pertama bagaimana membuat suatu sentra, keterintregarsian pembinaan keolahragaan itu sendiri yang mampu melihat dari aspek pengembangan atau IPTEK. Kedua karena pergerakan keolahragaan berkaitan langsung dengan kesejahteraan bukan hanya atlet saja, semua dari keolahragaan ini harus mampu mendorong pemerintah agar keyakinan sehingga terlihat ekonomi juga bagian intergral geliat dari keolahragaan itu sendiri. Artinya, kekuatan ekonomi menopang kekuatan keprestasian melalui keolahragaan tetapi mempercepat untuk mewujudkan kesejahteraan ini adalah arena pemerintah ini yang harus kita dorong kepada pemerintah,” paparnya
Lalu yang ketiga, katanya, sesuai amanah undang-undang, setiap kabupaten/kota harus memiliki minimal satu cabor unggulan. Oleh sebab itu, bagaimana, kiat-kiat itu mampu mendorong pemerintah daerah melalui KONIDA dan cabor ikut mengembangkan prestasi didaerahnya,” ujar Ahmad. (BR-06)
Discussion about this post