Soreang (BR).- Bertepatan dengan peringatan Hari Tani pada 24 September, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kabupaten Bandung, mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bandung, Senin (24/9).
Dalam tuntutannya, mereka menyuarakan berbagai tuntutan kepada pemerintah daerah mengenai penanganan sosial masyarakat terutama berkenaan dengan banyaknya alih fungsi lahan pertanian.
Ketua Umum HMI Cabang Kabupaten Bandung Asep Taufiqurahman mengatakan, selain menyuarakan mengenai bidang pertanian, dalam aksi itu pun pihaknya turut menyuarakan beberapa isu lingkungan hidup, diantaranya masih banyak pabrik-pabrik di wilayah Kabupaten Bandung yang tidak mengoperasikan instalasi pengolahan air limbah (IPAL).
Akibatnya, kerusakan lingkungan di Kabupaten Bandung khususnya di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, kondisinya tercemar.
“Masih banyak pabrik-pabrik yang tidak memiliki IPAL baik. Kami menuntut Pemerintah Kabupaten Bandung khususnya DPRD Kabupaten Bandung dapat menindak tegas, bahkan bila perlu DPRD merekomendasikan pencabutan ijin produksi pabrik yang terbukti sengaja mencemari Citarum yang dapat merugikan masyarakat. Setidaknya 340 ribu ton limbah cairan yang mengalir ke Citarum. Data ini kami peroleh dari dinas terkait dan kementerian. Kami mendesak pemerintah menindak tegas pelaku perusak lingkungan itu,” ucap Asep.
Selain itu, banyaknya pasar modern di wilayah Kabupaten Bandung yang dianggap serampangan, hal ini akan menjadi salah satu pemicu terpuruknya pedagang warung kecil. Akibatnya, banyak usaha warung tradisional yang gulung tikar.
Berdasarkan pantauan di lapangan, massa aksi menggelar aksinya di traffic light Jalan Soreang-Afathu dengan berbaris melingkar. Akibatnya, arus lalu lintas pun sempat terganggu meskipun tidak menimbulkan kemacetan lalulintas.
Aksi ini pun mendapat pengawalan ketat dari Kepolisian Resor Bandung dan Satpol PP Kabupaten Bandung. Massa aksi pun diarahkan untuk tidak mengganggu ketertiban umum dan massa pun bergerak ke DPRD Kabupaten Bandung.
Massa aksi akhirnya diterima Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bandung Yayat Hidayat untuk beraudiensi di DPRD Kabupaten Bandung.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bandung Yayat Hidayat dari Fraksi Partai Gerindra mengatakan, pihaknya menampung berbagai aspirasi yang disampaikan massa aksi untuk menjadi perhatian.
Yayat pun tidak menampik saat ini masih ditemukan pabrik-pabrik di Kabupaten Bandung yang nakal dan tidak mengoperasikan IPAL-nya secara konsisten.
“Kami melalui dinas terkait sudah melakukan tindakan tegas kepada perusahaan yang nakal itu. Permasalahan Citarum ini menjadi perhatian khusus kami meskipun sebenarnya pengelolaan Sungai Citarum berada di pemerintah pusat yang didelegasikan melalui BBWS Citarum. Kami tidak berpangku tangan mengenai Sungai Citarum ini, kami juga melakukan berbagai upaya rehabilitasi lingkungan seperti Program Satapok,” tutur Yayat. (BR-01)
Discussion about this post