Bojongsoang (BR).- Jalan Cijagra-Bojongsari-Rancaoray sepanjang 5,7 km, diresmikan Bupati Bandung H. Dadang M. Naser. Dengan lebar rata-rata 5 meter, jalan tersebut dikerjakan dalam waktu 180 hari (6 bulan).
“Warga sudah menunggu bertahun-tahun, terlebih jalan ini sering terkena banjir jadi mudah rusak, apalagi kalau berbahan aspal. Jadi meskipun mahal kita lakukan betonisasi, kekuatannya 3 kali lipat dibanding aspal dan bisa bertahan hingga 10 tahun,” ucap Bupati usai acara peresmian jalan tersebut di Kantor Desa Bojongsari Kecamatan Bojongsoang, Selasa (16/10/2018).
Peningkatan infrastruktur jalan, selain meningkatkan perekonomian, juga akan meningkatkan taraf pendidikan masyarakat desa. “Jalan itu multifungsi, selain meningkatkan taraf hidup karena semakin memudahkan akses perekonomian masyarakat, jalan juga mempermudah akses dari rumah menuju instansi pendidikan, jadi anak-anak tidak akan kelelahan saat tiba di sekolah,” ujarnya
Konstruksi Rigid sepanjang 4,029 km dan Laston sepanjang 1,7 km tersebut, menghabiskan anggaran dengan kontrak awal Rp. 8,092 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan terdapat Addendum Kontrak sebesar Rp. 792 juta.
“Kepada masyarakat, Saya minta agar jalan yang sudah mantap, terutama jalan yang baru diresmikan ini, sama-sama kita pelihara. Jika terjadi hujan jangan sampai ada genangan air karena akan mempercepat umur jalan, harus cepat dialirkan ke drainase,” imbau Bupati yang didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bandung Ir. H. Agus Nuria.
Terkait jalan yang mudah rusak, Dadang Naser menilai hal tersebut bisa terjadi karena struktur tanah yang labil, atau ada faktor lain dalam proses pengerjaannya. “Kalau ada jalan beton yang dalam waktu 1 tahun sudah rusak, mungkin karena masalah struktur tanah, atau ada faktor x pada waktu pengerjaannya,” cetusnya.
Untuk itu lanjutnya, kehadiran Tim Pengawalan Pengamanan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D) dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Bale Bandung dipandang penting. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari terjadinya penyelewengan yang dapat merugikan pemerintah maupun masyarakat.
“Pengerjaan jalan ini sudah pasti transparan, karena ada pendampingan langsung dari TP4D Kejari Bale Bandung. Pendampingan dan pengawasan ini tidak lain dimaksudkan untuk menghindari terjadinya penyimpangan dalam proses pengerjaannya,” tegas Dadang.
Sekitar 20% jalan di Kabupaten Bandung, lanjutnya, akan terus dimantapkan pada tahun-tahun mendatang. “Masyarakat harus tahu mana jalan yang merupakan kewenangan kabupaten, mana jalan provinsi dan mana jalan desa. Kita utamakan dulu jalan kabupaten atau jalan yang menghubungkan dua desa, karena kalau jalan desa itu sudah ada anggarannya,” terang dia.
Selain peresmian jalan, dalam kesempatan yang sama Dadang Naser juga meresmikan Kantor Desa, Gedung Serba Guna, Gedung Puskesmas Pembantu serta Kampung KB Desa Bojongsari. “Lebih dari 95% kantor desa di Kabupaten Bandung telah representatif. Untuk itu saya mengapresiasi Desa Bojongsari yang telah menyelesaikan pembangunan kantor desa dan gedung serba guna dalam waktu bersamaan,” seru Dadang yang lebih akrab disapa Kang DN.
Kang DN pun berharap setelah berdirinya kantor tersebut, akan terbangun inisiatif-inisiatif dalam menjadikan kantor desa sebagai pusat informasi dan pusat pelayanan bagi masyarakat. Bahkan kantor desa harus jadi pusat kegiatan masyarakat, seperti kegiatan PKK, dasawisma, majelis ta’lim dan sebagainya.
Sedangkan pembangunan Puskesmas, lanjut Kang DN, merupakan salah satu pelaksanaan otonomi daerah, untuk meningkatkan kesejahteraan dan mendekatkan pelayanan. “Keberadaan fasilitas fisik adalah sarana penunjang yang penting dalam pelayanan kesehatan. keberadaan gedung puskesmas pembantu ini dapat dimanfaatkan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat,” tukas Kang DN.
Sementara Kampung KB, akan menjadi ikon program Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga (KKBPK). Kampung KB dibangun dalam rangka mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera, serta terbebas dari kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan.
“Diharapkan Kampung KB ini dapat menjadi tempat terintegrasinya seluruh program pembangunan. Di samping itu dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan kesertaan para Pasangan Usia Subur (PUS) untuk ber-KB, peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan peran sertanya dalam upaya membantu keluarga pra sejahtera dan sejahtera untuk meningkatkan ekonominya,” pungkas Kang DN. (BR. 01)
Discussion about this post